Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2022 terdapat 300 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan jiwa seperti depresi, bipolar, demensia, termasuk 24 juta orang yang mengalami skizofrenia. Skizofrenia merupakan masalah utama yang menimbulkan beban bagi keluarga menyebabkan perasaan stress, depresi, malu, perasaan bersalah, stigma yang berdampak terhadap kondisi psikologis, kesehatan mental dan peran keluarga. Oleh sebab itu membutuhkan self-efficacy dari keluarga dalam merawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan peran keluarga dalam merawat pasien skizofrenia. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kuranji Padang selama 3 hari mulai dari tanggal 5-7 Juni 2023, Dengan sampel sebanyak 97 orang menggunakan Pusposive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah general self efficacy yang dikembangkan oleh Schwarzer (1995 dengan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menujukkan peran keluarga kurang sebanyak (55,7%), self efficacy kurang baik sebanyak (67,0%) dimukan hubungan yang bermakna antara peran keluarga dengan self efficacy (p value 0.0001). Diharapkan kepada keluarga untuk meningkatkan peran dan self efficacy dalam merawat pasien skizofrenia sehingga meningkatkan kemampuan pasien dalam beraktivitasa dan menurunkan angka kekambuhan.
Copyrights © 2023