Penelitian menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi budaya keamanan informasi di RumahSakit di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan ke rumah sakit yangterdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) sebanyak 169 kuesioner.Penelitian menggunakan sampel sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. Metode penelitian adalahmetode kuantitatif dengan teknik analisis data Partially Least Square Structural Equation Modelling(PLS-SEM). Data penelitian adalah data primer melalui kuisioner kepada pegawai rumah sakit.Berdasarkan penelitian terdahulu, budaya keamanan informasi dipengaruhi oleh berbagai faktor danbudaya organisasi secara keseluruhan. Penelitian diharapkan memberikan wawasan tentang budayadan perilaku keamanan informasi di rumah sakit Kota Bandung dan mendukung strategi e-kesehatannasional oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penelitian ini dimulai dengan jumlahvariabel sebanyak 14, yaitu management, workplace capabilities, risk and response factors,operational management, change management, organisational culture, knowledge, securitycompliance, security behavior, soft issues – workplace independent, training and awareness,information security policies, perceived security threat dan attitude. Namun, yang berpengaruhterhadap Information Security Culture (ISC) adalah organisational culture, knowledge, informationsecurity policies, perceived security threat dan attitude.
Copyrights © 2019