Desa Wisata Jatiluwih merupakan salah satu desa wisata yang ada di pulau Bali, tepat berada di kawasan Penebel, Kabupaten Tabanan. Perpaduan potensi wisata alam dan budaya menjadi daya tarik desa wisata ini. Apalagi saat UNESCO menetapkan Subak Jatiluwih sebagai Situs Warisan Dunia pada 2012 lalu. Namun dalam proses pengelolaan di desa wisata ini masyarakat lokal belum melibatkan masyarakat adat secara keseluruhan mengingat banyaknya pura, subak dan tempat sakral lainnya yang ada di Desa Jatiluwih. Padahal, kunci keberhasilan desa wisata adalah komitmen masyarakat setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat Desa Wisata Jatiluwih dan menilai penerapan kriteria dan prinsip Desa Wisata pada kondisi eksisting. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif, mengumpulkan data primer berupa observasi dan wawancara mendalam, serta data sekunder dari penelitian terdahulu dan pihak terkait. Walaupun metode analisisnya sama dengan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Desa Wisata Jatiluwih masih sangat rendah, sehingga masyarakat setempat membutuhkan daya ungkit yang lebih optimal untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan desa wisata mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan hingga pemantauan. Hal ini akan menanamkan bahwa nilai-nilai dari trihita kirana di masyarakat desa masih hidup dan digunakan sebagai kekuatan budaya dan etnografi desa.
Copyrights © 2023