COVID-19 telah menyebabkan kecemasan pada masyarakat yang timbul dari emosi dan persepsi yang negatif terkait wabah COVID-19. Informasi yang simpang siur dan kebijakan penanganan COVID-19 yang tidak jelas dari pemerintah memunculkan pandangan negatif dari masyarakat dan menurunkan tingkat kepercayaan terhadap Pemerintah saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah persepsi, emosi dan perilaku tentang COVID-19 berpengaruh terhadap sikap politik masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain survei di mana data-data dalam penelitian ini melakukan analisis dengan menghitung secara statistik dengan bantuan SPSS versi 25.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masyarakat merasa cemas akan COVID-19, karena dapat membahayakan kesehatan keluarga dan teman terdekat serta berharap wabah COVID-19 segera berakhir dan dapat diatasi. Selanjutnya, efek dari kecemasan tersebut menimbulkan perubahan sikap politik di mana masyarakat merasa peristiwa wabah COVID-19 memunculkan sikap politik kurang percaya dan ketidaksukaan terhadap pemerintah dan bisa menimbulkan peluang untuk melakukan perubahan sosial di Indonesia. Dari hasil uji regresi juga mendapatkan bahwa persepsi, emosi dan perilaku berpengaruh terhadap sikap politik masyarakat. Kontribusi penelitian ini memberikan masukan kepada pemerintah dan masyarakat serta para aktor politik bagaimana kecemasan terkait informasi dan penanganan COVID-19 bisa berpengaruh terhadap sikap politik.
Copyrights © 2024