Perkembangan teknologi telah menghadirkan berbagai kemudahan, termasuk dalam lingkungan bisnis. Salah satu kontribusinya adalah hadirnya metode pembayaran non tunai menggunakan kode QR. Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan bank dan penyedia jasa sistem pembayaran telah membuat standar pembayaran kode QR yang disebut QRIS. Pemberlakuan QRIS ini juga merupakan salah satu upaya percepatan digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia. Keberhasilan adopsi QRIS ini sangat bergantung pada kesiapan pengguna untuk menerima sistem baru yang tercermin dalam niat perilaku pengguna. Salah satu teori yang dapat menjelaskan tentang niat perilaku pengguna adalah Mobile Technology Acceptance Model. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan dan anteseden penggunaan QRIS pada pembayaran digital. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui kuesioner secara insidental yang melibatkan 94 responden. Penelitian menggunakan uji Structural Equation Modeling (SEM) untuk pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mobile ease of use, trust, dan anxiety memiliki pengaruh yang signifikan terhadap behavioral intention pengguna QRIS. Sementara itu mobile usefulness, optimism, dan personal innovativeness tidak berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention pengguna QRIS.
Copyrights © 2024