<![CDATA[This study aims to determine the application of melon inventory control analysis using Economic Order Quantity method. The sample is determined using Purposive Sampling, the data source used consists of primary data and secondary data. Primary Data obtained from direct interviews with business owners. While the secondary data in this study from the literature and data related to this study. This analysis uses four variables, namely Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock (SS), Reorder Point (ROP), Total Inventory Cash (TIC). This study found that by using the eoq approach can show that the TIC before EOQ > tic after EOQ can be said to be efficient and so it can be used as a melon inventory control. With this method produces a value of 1675 kg with a frequency of 3 orders per year. While the quantity of Safety Stock is 60 Kg. And it is shown that the total cost of supplies issued Prayoga Fields based on real conditions is IDR.56,000,000 while the total production costs incurred by using the EOQ method is IDR 39.163.960. Thus, the difference in the overall cost of inventory worth IDR 16,836,040 or 69.9%. Keywords: Economic Order Quantity, Safety stock, Reorder Point, Total Inventory Cost INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan analisis pengendalian persediaan buah melon menggunakan metode Economic Order Quantity. Sampel yang ditentukan menggunakan Purposive Sampling, sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan dat sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pemilik usaha. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini dari literatur-literatur dan data yang berkaitan dengan penelitian ini. Analisis ini menggunakan empat variabel yaitu Metode Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock (SS), Reorder Point (ROP), Total Inventory Cash (TIC). Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa dengan menggunakan pendekatan EOQ dapat menunjukkan bahwa TIC sebelum EOQ > TIC setelah EOQ dapat dikatakan efisien dan sehingga dapat dijadikan sebagai pengendalian persediaan buah melon. Dengan metode tersebut menghasilkan nilai sebesar 1675 kg dengan frekuensi 3 pesanan per tahun. Sedangkan kuantitas Safety Stock sebesar 60 kg. Dan ditunjukkan bahwa total biaya persediaan yang dikeluarkan Ladang Prayoga berdasarkan kondisi rill adalah Rp 56.000.000 sedangkan total biaya produksi yang dikeluarkan dengan menggunakan metode EOQ adalah Rp 39.163.960. Dengan demikian, selisih biaya keseluruhan persediaan senilai Rp 16.836.040 atau 69.9%. Kata kunci: Economic Order Quantity, Safety stock, Reorder Point, Total Inventory Cost ]]>
Copyrights © 2024
