AbstractFamily planning is an effort to regulate birth and age to give birth, and to regulate pregnancy, through promotion, protection, and assistance in accordance with reproductive rights to create a quality family. One of family planning programme is the using of contraceptive method. In the other hand, male family planning methods users are still low. Several factors that could influence the using of male contraceptive method were the amount of children, highest education level, and occupation. The purpose of this study was to know the male family planning status, the amount of children, the highest education level, and the occupation on men with fertile spouses in Kampung KB Desa Mergayu, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. The research used is descriptive with cross sectional approach. The population in this study was men with fertile spouses of Kampung KB Mergayu Village, Bandung District, Tulungagung Regency. Sampling used by purposive sampling with a total sample of 102 people. The results of this research showed that as much as 28 point nine percent respondents used male contraception, 55 point nine percent respondents had lower than two children, 43 point one percent had Elementary School as their highest education, and 30 point four percent respondents were farmers.Keywords: male family planning status; respondents; characteristicsAbstrakKeluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran dan usia ideal melahirkan, serta mengatur kehamilan, melalui upaya promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Salah satu upaya dari program KB adalah penggunaan metode kontrasepsi. Akan tetapi, pengguna metode kontrasepsi pria di Indonesia masih rendah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan KB pria antara lain: jumlah anak, pendidikan, dan pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran keikutsertaan KB, jumlah anak, pendidikan, dan pekerjaan pada Pria Pasangan Usia Subur di kampung KB Desa Mergayu, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pria yang merupakan pasangan usia subur dan berdomisili di Kampung KB Desa Mergayu, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga didapatkan 102 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 28 koma empat persen responden menggunakan alat kontrasepsi pria, 55 koma sembilan persen responden memiliki anak kurang dari dua koma 43, satu persen memiliki pendidikan terakhir SD, dan 30 point empat persen responden merupakan petani. Kata kunci: keikutsertaan KB pria; jumlah anak; pendidikan; dan pekerjaan
Copyrights © 2022