Pengajaran membaca di sekolah dasar disusun menurut pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang termasuk dalam kelas sosial rendah dan tinggi. Membaca awal adalah langkah pertama dalam membaca untuk anak kecil. Pengembangan keterampilan membaca dini sangat penting untuk membangun landasan kuat yang berdampak pada seberapa baik kegiatan belajar mengajar siswa berjalan. Penelitian ini memiliki dua tujuan utama: pertama, untuk memahami bagaimana siswa pertama di SDN Curahrinting 1 memanfaatkan media buku besar untuk lebih memahami apa yang mereka baca, dan kedua, untuk menentukan apakah strategi ini efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca siswa kelas satu. Penelitian tindakan kelas seperti yang dikemukakan Kemmis dan McTaggart menjadi dasar strategi penelitian ini. Empat tahapan penelitian tindakan kelas adalah persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Lokasi penelitian di SDN Curahgrinting 1 Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo Jl. KY. Hasyim Mas No. 15, Desa Curahgrinting. Peneliti di Kota Probolinggo mensurvei siswa kelas satu SDN Curahgrinting 1. Kelompok ini berjumlah enam belas orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan tes. Pada akhir siklus I, sepuluh siswa (62,5 persen dari total) telah menunjukkan kemahiran dalam membaca klasikal, sedangkan enam siswa (37,5 persen) belum menunjukkan kemahiran. Pada siklus I, mereka tidak mencapai nilai yang dipersyaratkan yaitu 80%, yang berarti mereka tidak menyelesaikan bacaan klasikal. Kemahiran membaca ditingkatkan pada siklus kedua. Terdapat tiga belas siswa (81,25% mahir) dan tiga siswa (18,75%) yang tidak mencapai kemahiran pada uji kompetensi membaca klasikal. Penelitian penulis tentang pengaruh media buku besar terhadap pemahaman membaca siswa kelas satu menemukan bahwa penggunaannya pada siklus II membantu siswa mencapai penyelesaian klasikal..
Copyrights © 2024