Status gizi anak di Indonesia saat ini dalam kategori cukup memprihatinkan dan masih menjadi bagian dari masalah pemerintah, salah satunya adalah stunting (Hadi & Primasari, 2023). Stunting adalah salah satu masalah pemenuhan gizi yang tidak tercukupi dalam jangka waktu yang lama dan akan terlihat ketika anak berusia 2 tahun (Rahmadhita, 2020 cit Kristianingrum & Haninggar, 2022). Kasus stunting di Indonesia menempati urutan pertama yaitu Jawa Barat sejumlah 971.792 kasus sedangkan kasus stunting di Yogyakarta Tahun 2022 sejumlah 1.225 kasus (Kompas, 2023; Arjanto & Malini, 2023). Prevalensi stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menurut SSGI 2021 termasuk di peringkat ketiga terendah se-Indonesia sebesar 17,3%. Intervensi yang dilakukan untuk mencegah dan menangani kejadian stunting yaitu dengan melakukan program pendidikan, edukasi dan promosi kesehatan. Oleh karena itu, kader perlu dibekali dengan pengetahuan tentang stunting agar mampu melakukan deteksi dini pada balita di Posyandu. Kelompok sasaran untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kader balita di Wlayah Puskesmas Banguntapan Bantul Yogyakarta. Respondne dalam kegiatan ini berjumlah 13 kader. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah pre test-penyuluhan-post test. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan kader sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan.
Copyrights © 2024