Novi Istanti
SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN ANAK SEKOLAH TENTANG CUCI TANGAN YANG BENAR SELAMA PANDEMI COVID 19 DI DUSUN TAMBAK BAYAN, DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA Novi Istanti; Antok Nurwidi Antara
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2023): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, April 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v1i4.772

Abstract

Cuci tangan merupakan salah satu tindakan protokol kesehatan yang perlu dilakukan oleh masyarakat selama pandemi Covid 19 setelah beraktifitas di luar rumah. Penyakit Covid 19 bisa menular dari manusia ke manusia lain lewat kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk) (Kemenkes, 2021). Mencuci Tangan dengan sabun dan air mengalir merupakan tindakan atau upaya untuk mencegah atau menghilangkan kuman, kotoran dan bakteri yang menempel pada tangan, jari, sela-sela jari maka mencuci tangan merupakan kegiatan yang wajib yang harus dilakukan khususnya dalam mencegah virus Covid 19 (Ramadani, dkk, 2020).Oleh karena itu, anak sekolah perlu dibekali dengan pengetahuan tentang cara cuci tangan yang benar. Kelompok sasaran untuk kegiatan pengabmas ini adalah anak usia sekolah di Dusun Tambak Bayan, Depok, Sleman, Yogyakarta. Responden dalam kegiatan ini berjumlah 6 anak usia sekolah. Metode pengabdian yang dilakukan adalah pre test-penyuluhan-demonstasi-post test. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan anak sekolah sebelum dan setelah diberikan penyuluhan dan demonstrasi.
PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT KULIT (SCABIES) DI PANTI ASUHAN NURUL HAQ BANTUL YOGYAKARTA Novi Istanti; Antok Nurwidi Antara
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2023): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, November 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v1i11.1747

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan faktor utama penentu status kesehatan masyarakat pesantren. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat lingkungan pondok pesantren perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan secara umum, sehingga diharapkan ada perubahan sikap serta diikuti dengan perubahan perilaku kebersihan perorangan. PHBS di Pesantren salah satunya adalah cuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menggunakan air bersih. Kelompok sasaran untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah remaja putra dan putri di Panti Asuhan Nurul Haq Bantul Yogyakarta. Respondne dalam kegiatan ini berjumlah 27 remaja. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah pre test-penyuluhan-post test. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan remaja sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan.
PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER BALITA TENTANG STUNTING DI WILAYAH PUSKESMAS BANGUNTAPAN III BANTUL YOGYAKARTA Novi Istanti; Antok Nurwidi Antara
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 6 (2024): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Juni 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v2i6.2906

Abstract

Status gizi anak di Indonesia saat ini dalam kategori cukup memprihatinkan dan masih menjadi bagian dari masalah pemerintah, salah satunya adalah stunting (Hadi & Primasari, 2023). Stunting adalah salah satu masalah pemenuhan gizi yang tidak tercukupi dalam jangka waktu yang lama dan akan terlihat ketika anak berusia 2 tahun (Rahmadhita, 2020 cit Kristianingrum & Haninggar, 2022). Kasus stunting di Indonesia menempati urutan pertama yaitu Jawa Barat sejumlah 971.792 kasus sedangkan kasus stunting di Yogyakarta Tahun 2022 sejumlah 1.225 kasus (Kompas, 2023; Arjanto & Malini, 2023). Prevalensi stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menurut SSGI 2021 termasuk di peringkat ketiga terendah se-Indonesia sebesar 17,3%. Intervensi yang dilakukan untuk mencegah dan menangani kejadian stunting yaitu dengan melakukan program pendidikan, edukasi dan promosi kesehatan. Oleh karena itu, kader perlu dibekali dengan pengetahuan tentang stunting agar mampu melakukan deteksi dini pada balita di Posyandu. Kelompok sasaran untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kader balita di Wlayah Puskesmas Banguntapan Bantul Yogyakarta. Respondne dalam kegiatan ini berjumlah 13 kader. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah pre test-penyuluhan-post test. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan kader sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan.