Penelitian ini dilatar belakangi oleh perlunya pembahasan mengenai pemikiran-pemikiran Al-Farabi yang mana pembahasan perihal tersebut masih sedikit ditimbulkan ke permukaan, maka peneliti melakukan penelitan yang bertujuan untuk mengetahui Pemikiran Pendidikan Al-Farabi dalam Pendidikan Islam Kontemporer. Melalui metode deskriptif dengan memanfaatkan studi literatur dapat disimpulkan bahwa al-Farabi berhasil merekonsiliasi beberapa ajaran filsafat seperti Plato dan Aristoteles dan juga merekonsiliasi antara agama dan filsafat sehingga al-Farabi diberi gelar Al-Mu’allim Tsani atau guru kedua setelah Aristoteles, model pemikiran al-Farabi adalah aliran religius rasional, pemikiran pendidikan Islam al-Farabi terletak pada adanya niat baik yang akan membawa kepada akhlak yang baik, dari niat baik itu memunculkan teori kebahagian, kebahagian yang dimaksud adalah ilmu, kurikulum pendidikan Islam al-farabi selaras dengan kurikulum tingkat tinggi pendidikan Islam, dalam filsafat ketuhanan al-Farabi mengemukakan dalil wajib al-wujud dan mumkin al-wujud, dalam filsafat kenabian al-Farabi berpendapat bahwa erat kaitannya antara nabi dan filosof dalam kesanggupannya untuk mengadakan komunikasi dengan akal fa’al, dalam bernegara al-Farabi membagi negara atau pemerintahan menjadi negara (kota), utama (al-madina al-fadhilah), negara jahil (al- madina al-jahilah), negara sesat (al-madina al-dhalala), negara fasik (al-madina al-fasiqah), dan negara berubah (al-madina al- mutabadilah).
Copyrights © 2023