Meningkatnya jumlah pengungsi spiritual di Indonesia nampaknya menjadi permasalahan bagi Pemerintah untuk menerima atau menolak pengungsi tersebut. Di satu sisi, Indonesia terhambat oleh potensi konflik dengan warga lokal jika diterima karena masalah etika, persaingan tanah, persaingan pekerjaan, dan potensi dominasi karena jumlah pengungsi yang terus meningkat. Namun di sisi lain, pemerintah terjebak pada rasa iba menolong sesama manusia, prinsip dasar HAM, dan persoalan agama, apalagi mayoritas pengungsi Rohingya beragama Islam. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis untung dan ruginya keberadaan pengungsi spiritual di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif mengenai kelebihan dan kekurangan kehadiran pengungsi Rohingny di Indonesia dalam perspektif Pancalsila, Hak Asasi Manusia dan Islam. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang peneliti peroleh dari artikel ilmiah, buku, berita yang kredibel dan lain sebagainya. Data-data tersebut dianalisis secara deskriptif dan kelebihan serta kekurangan keberadaan pengungsi spiritual diukur melalui analisis SWOT. Jika keberadaannya lebih banyak mengandung kekuatan dan peluang maka disimpulkan sebagai keuntungan dan sebaliknya jika lebih banyak mengandung ancaman dan tantangan maka disimpulkan sebagai kerugian.
Copyrights © 2024