Permasalahan mengenai magang tanpa bayaran telah menimbulkan kekhawatiran terkait potensi eksploitasi magang di tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dampak pengalaman kerja sebelumnya, dukungan dari supervisor, dan budaya perusahaan terhadap kecenderungan eksploitasi dalam magang tanpa bayaran. Dengan menggunakan metodologi kuantitatif, data dikumpulkan dari para magang di berbagai industri. Temuan menunjukkan bahwa pengalaman kerja sebelumnya secara signifikan membentuk perlakuan terhadap magang selama masa magang mereka, dengan individu yang berpengalaman lebih terampil dalam menetapkan batasan dan memperjuangkan hak-hak mereka. Selain itu, dukungan dari supervisor muncul sebagai hal yang penting dalam melindungi magang dari keadaan yang tidak menguntungkan. Selain itu, budaya organisasi muncul sebagai penentu kunci dalam prevalensi praktik eksploitasi, terutama dengan budaya yang kompetitif menimbulkan risiko yang lebih tinggi. Temuan ini memperkaya literatur yang ada dengan menekankan pentingnya mengatasi kekurangan struktural organisasi untuk menciptakan lingkungan magang yang adil dan setara. Rekomendasi untuk penelitian masa depan meliputi eksplorasi lebih lanjut tentang peran perlindungan hukum dan formulasi intervensi untuk menjaga standar etika dalam magang.
Copyrights © 2024