Budaya Gaduh adalah sistem pemeliharaan dari pemilik modal ke pekerja ternak sapi dengan sistem bagi hasil dari nilai tambah yang dihasilkan dari pemeliharaan sapi tersebut. Pemberdayaan masyarakat berbasis budaya yang telah berkembang di daerah tersebut, akan lebih efektif dan lebih fleksibel terhadap striuk sosial yang telah berkembang di lingkungan masyarakat tersebut. Sehingga dapat mengoptimalkan produktivitas social fabric masyarakat setempat dengan mengintrodusir inovasi teknologi yang dapat meningkatkan nilai tambah ekonomis masyarakat tersebut tanpa merubah struktur social serta nilai-nilai sosial yang berlaku, sehingga akan mendapatkan dukungan dan partisipasi masyarakat yang optimal karena sesuai kondisi budaya setempat. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan kandang intensif pemeliharaan sapi, untuk meningkatkan manfaat dari limbah kotoran sapi menjadi bahan penerangan dan pengapian rumah tangga dan pupuk organik (kompos) dari kotoran sapi. Hasil yang didapatkan adalah melalui kandang intensif, dapat dihasilkan biogas untuk penerangan dan pengapian rumah tangga dan pupuk kompos dari kotoran sapi yang bermanfaat bagi buruh pemelihara sapi (sapi gaduh) di rumahnya. Sehingga dapat meningkatkan nilai tambah ekonomis keperluan rumah tangga keluarga buruh pemelihara sapi gadug di desa Karangan, Kabupaten Trenggalek. Kata Kunci : Budaya Gaduh, Community, Development, Trenggalek
Copyrights © 2020