Seiring dengan meningkatnya kebutuhan furnitur secara tidak langsung berdampak terhadap permasalahan ekologi yaitu menipisnya ketersediaan sumber daya kayu. Diperlukan strategi yang baik dan tepat oleh tiap industri agar memanfaatkan kayu secara efisien dan tepat guna. Salah satu cara pemanfaatan kayu adalah penggunaan bahan baku alternatif seperti limbah kayu. Konstruksi ekor burung dikenal sebagai konstruksi yang kokoh karena sambungannya saling mengunci sehingga kuat dan rapi. Penggunaan konstruksi ekor burung bertujuan menambah kekuatan serta keindahan produk nakas. Tujuan Tugas Akhir ini adalah mengetahui kriteria limbah kayu yang dapat digunakan dan diaplikasikan dalam pembuatan Nakas Yudistira dengan konstruksi ekor burung. Limbah dipilah berdasarkan kriteria ukuran dan kualitas kayu. Kriteria ukuran limbah kayu minimal memenuhi ukuran pada Bill of Material. Kualitas limbah yang layak dan baik diantaranya terhindar dari cacat kayu seperti bercak jamur, mata kayu, lubang rayap dan retak atau pecah. Tahapan pembuatan Nakas Yudistira dimulai dengan pembuatan desain produk, proses pembahanan, laminasi, konstruksi, perakitan, finishing, dan packing. Nakas Yudistira memiliki dimensi 530 x 450 x 545 mm dengan konstruksi knock down. Sambungan ekor burung yang diterapkan yaitu lapped dovetail dan sliding dovetail pada bagian laci dan box nakas. Finishing yang digunakan yaitu natural transparant finish dengan stain jati.
Copyrights © 2024