Jurnal Pertanian Agros
Vol 26, No 1 (2024): Januari

PENGARUH PUPUK NPKMG. DENGAN MEDIA TANAM MENGGUNAKAN TAMBAHAN SABUT KELAPA 20% DAN FREKUENSI PENYIRAMAN PADA BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI MAIN NURSERY

Abu Yazid (Unknown)
Kurniadi Sahputra (Unknown)



Article Info

Publish Date
27 Jun 2024

Abstract

The need for the availability of quality oil palm seedlings in increasing quantities is in line with the increasing demand for palm oil from the world population. Maintenance of good seedlings in the main nursery through proper fertilization doses is an effort to achieve optimal results in the development of oil palm cultivation. This study aims to determine the effect of NPKMg. fertilizer with planting media using additional 20% coconut fiber and the frequency of watering the oil palm seedlings in the main nursery. The design used in this study was a factorial Completely Randomized Design (CRD), which consisted of: The first treatment factor was NPKMg. fertilization. 15-15-15-2 (P) with 4 levels, namely: P0 = Without Fertilization (Control), P1 = NPKMg. Fertilization. 15g, P2 = NPKMg. fertilization. 30g, P3 = NPKMg. fertilization. 45g and the second factor treatment is the frequency of watering (F) with 2 levels, namely: F1 = 1 time (watering in the morning) and F2 = 2 times (watering in the morning and evening) with 4 repetitions and 6 sample plants per treatment. The data from the research results were analyzed by the Analysis of Variance (Anova) and if the results of the analysis were significant, it was continued with the Duncan Mean Range Test (DMRT) at α = 5%. Parameters measured were plant height (cm), stem diameter (cm), number of leaves (cm), total leaf area (cm2), the fresh weight of the root (g), root dry weight (g), fresh weight of the canopy (g) and crown dry weight (g). The results showed that the administration of NPKMg. fertilizer with planting media using additional 20% coconut fiber at a dose of 15g per seed was optimal and significantly increased the growth of oil palm seedlings (Elaeis guineensis Jacq.) In the main nusery. The frequency of watering is done once, namely in the morning when using planting media with the addition of 20% coconut fiber to increase the growth of oil palm seedlings (Elaeis guineensis Jacq.) In the main nusery, because it is not significantly different from the frequency of watering twice a day, namely morning and evening. The interaction of giving NPKMg. fertilizer and watering frequency, namely in the morning or evening using planting media with the addition of 20% coconut fiber, has not significantly increased the growth of oil palm seedlings (Elaeis guineensis Jacq.) In the main nusery. Keywords: Oil palm, NPKMg. fertilizer, main nursery, coconut fiber. INTISARIKebutuhan akan ketersediaan bibit kelapa sawit yang berkualitas dan dalam jumlah yang semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya permintaan minyak sawit dari penduduk dunia. Pemeliharaan bibit yang baik di persemaian utama melalui dosis pemupukan yang tepat merupakan upaya untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan budidaya kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh NPKMg. pemupukan dengan media tanam menggunakan tambahan sabut kelapa 20% dan frekuensi penyiraman bibit kelapa sawit di persemaian utama. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari: Perlakuan pertama adalah faktor NPKMg. pemupukan. 15-15-15-2 (P) dengan 4 taraf yaitu : P0 = Tanpa Pemupukan (Kontrol), P1 = NPKMg. Pemupukan. 15g, P2 = NPKMg. pemupukan. 30g, P3 = NPKMg. pemupukan. 45g dan perlakuan faktor kedua adalah frekuensi penyiraman (F) dengan 2 taraf yaitu : F1 = 1 kali (penyiraman pagi hari) dan F2 = 2 kali (penyiraman pagi dan sore hari) dengan 4 kali pengulangan dan 6 tanaman sampel. per perawatan. Data hasil penelitian dianalisis dengan Analysis of Variance (Anova) dan apabila hasil analisis signifikan dilanjutkan dengan Duncan Mean Range Test (DMRT) pada α = 5%. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun (cm), luas daun total (cm2), bobot segar akar (g), bobot kering akar (g), bobot segar akar (g). kanopi (g) dan berat kering tajuk (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NPKMg. Pemupukan dengan media tanam menggunakan tambahan sabut kelapa 20% dengan dosis 15g per benih sudah optimal dan meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan utama secara signifikan. Frekuensi penyiraman dilakukan satu kali yaitu pada pagi hari saat menggunakan media tanam dengan penambahan sabut kelapa 20% untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada pembibitan utama, karena tidak berbeda nyata dengan frekuensi penyiraman dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Interaksi pemberian NPKMg. Frekuensi pemupukan dan penyiraman yaitu pada pagi atau sore hari dengan menggunakan media tanam dengan penambahan sabut kelapa 20% belum memberikan peningkatan yang signifikan terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di nusery utama. Kata kunci:  Kelapa Sawit, NPKMg. pupuk, persemaian utama, sabut kelapa

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

JA

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Pertanian Agros (JPA) is published by Faculty of Agriculture, Janabadra University and the Agribusiness Association of Indonesia (AAI). It available online supported by Directorate General of Higher Education - Ministry of Research, Technology, and Higher Education- Republic of Indonesia JPA ...