Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Viabilitas Benih Karet pada Beberapa Media Simpan dan Lama Penyimpanan yang Berbeda. Abu Yazid
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 22, No 3 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.093 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v22i3.4684

Abstract

Benih karet adalah benih rekalsitran yang memiliki kadar air yang tinggi, pada periode penyimpanan tidak toleransi terhadap pengeringan dan mati bila disimpan dalam freezer ketika kristal es terbentuk, untuk mempertahankan viabilitas benih diperlukan metode penyimpanan untuk memperpanjang lama penyimpanan benih. Tujuan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari viabilitas benih klon karet pada beberapa periode penyimpanan dengan menggunakan bahan media simpan serbuk gergaji lembab, arang lembab dan sabut kelapa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 2 faktor perlakuan, 3 ulangan, yaitu: I. Media Simpan (M) dengan 3 taraf yaitu: M1 = Serbuk Gergaji, M2 = Serbuk Arang, M3 = Sabut Kelapa, masing-masing berukuran 20 mesh; II. Lama Penyimpanan (T), dengan 3 taraf yaitu: T0 = Tanpa Penyimpanan, T1 = Penyimpanan 10 hari, T2 = Penyimpanan 20 hari. Jumlah benih yang digunakan untuk setiap unit percobaan adalah 30 benih. Parameter yang diamati adalah: Benih berkecambah (%), kecambah normal (%), kadar air benih(%), benih berjamur dalam penyimpanan (%), kecepatan tumbuh (%/etmal), tinggi tanaman (cm). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa viabilitas benih karet menurun tidak signifikan sampai 29,27% dengan lama penyimpanan 10 hari menggunakan media simpan serbuk gergaji  ukuran 20 Mesh dengan persentase benih awal tanpa penyimpanan 62,67%.
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI AFDELING I KEBUN BAH BIRUNG ULU PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV Tuty Ningsih; Abu Yazid; Sukri Fu'adh
Jurnal Agro Estate Vol 5 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v5i1.203

Abstract

Tanaman kelapa sawit merupakan komoditi ekspor Indonesia. Tingginya permintaan kelapa sawit menyebabkan ekpansi budidaya kelapa sawit ke dataran tinggi. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit. Penelitian dilakukan di kebun Bah Birong Ulu PT. Perkebunan Nusantara IV dengan metode penelitian menggunakan regresi linier berganda dan data diolah menggunakan SPSS 20. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data time series (2014-2018) dengan variabel pengamatan yaitu produksi kelapa sawit, pupuk, umur tanaman, jumlah tenaga kerja dan menggunaan herbisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Secara serampak faktor pupuk, umur tanaman, tenaga kerja dan herbisida berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan nilai f-hitung (310,535) > t-tabel (3,38) dengan nilai signifikansi 0,00 < α (0,05). (2)Secara parsial diperoleh bahwa (a) Faktor pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan nilai t-hitung (-2,418) < t-tabel (2,012) dengan nilai signifikansi 0,016 < α (0,05). (b) Faktor umur tanaman berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan nilai t-hitung (8,843) > t-tabel (2,012) dengan nilai signifikansi 0,00 < α (0,05). (c) Faktor tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan nilai t-hitung (28,261) > t-tabel (2,012) dengan nilai signifikansi 0,00 < α (0,05). (d) Faktor herbisida tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan nilai t-hitung (1,592) < t-tabel (2,012) dengan nilai signifikansi 0,113 > α (0,05).
UJI EFEKTIVITAS PERASAN SARI DEDAUNAN MANGGA (MANGIFERA INDICA L. VAR. ARUMANIS) SEBAGAI HERBISIDA NABATI PADA PENGARUH TINGKAT KEMATIAN GULMA TEKI (CYPERUS ROTUNDUS L.) Guntoro Guntoro; Abu Yazid; Adinda Thalia
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 3 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i3.9838

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Keberadaan gulma khususnya Teki (Cyperus rotundus L.) pada perkebunan kelapa sawit memberikan dampak kurang baik bagi tanaman menghasilkan seperti kelapa sawit karena terjadinya persaingan hara antara gulma teki dan tanaman kelapa sawit. Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Institut Teknologi Sawit Indonesia di Medan. Bahan dan Metode: Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol 96%, dedaunan mangga (Mangifera indica L.), rimpang gulma teki (Cyperus rotundus L.), tanah yang diayak, polibag berukuran 10 cm x 15 cm, dan aquades. Pada riset ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan Taraf Perlakuan B0= 0%, B1= 10%, B2= 20%, B3= 30%, B4= 40% yang diulang sebanyak 5 kali, dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan kadar 5%. Data kematian gulma menggunakan data kategorikal dengan skor 0,1,2,3, dan 4 dengan Metode Analisis Kruskall Wallis. Pengamatan pertumbuhan gulma pinang (Cyperus rotundus L.) dilakukan selama 21 hari setelah aplikasi perasan sari dedaunan mangga (Mangifera indica L.) dengan interval waktu 7, 14, 21 hari setelah aplikasi. Parameter yang diamati adalah: tinggi gulma (cm), panjang akar (cm), tingkat kematian gulma. Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas perasan sari dedaunan mangga (Mangifera indica L. Var. Arumanis) sebagai herbisida nabati sangat signifikan dalam menekan angka kematian gulma rumput teki (Cyperus rotundus L.) dengan konsentrasi 10% pada 21 hari setelah aplikasi (HSA).
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI AFDELING I KEBUN BAH BIRUNG ULU PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV Tuty Ningsih; Abu Yazid; Sukri Fu’adh
Agro Estate Vol 5 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v5i1.82

Abstract

Tanaman kelapa sawit merupakan komoditi ekspor Indonesia. Tingginya permintaan kelapa sawit menyebabkan ekpansi budidaya kelapa sawit ke dataran tinggi. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit. Penelitian dilakukan di kebun Bah Birong Ulu PT. Perkebunan Nusantara IV dengan metode penelitian menggunakan regresi linier berganda dan data diolah menggunakan SPSS 20. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data time series (2014-2018) dengan variabel pengamatan yaitu produksi kelapa sawit, pupuk, umur tanaman, jumlah tenaga kerja dan menggunaan herbisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Secara serampak faktor pupuk, umur tanaman, tenaga kerja dan herbisida berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan nilai f-hitung (310,535) > t-tabel (3,38) dengan nilai signifikansi 0,00 < α (0,05). (2)Secara parsial diperoleh bahwa (a) Faktor pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan nilai t-hitung (-2,418) < t-tabel (2,012) dengan nilai signifikansi 0,016 < α (0,05). (b) Faktor umur tanaman berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan nilai t-hitung (8,843) > t-tabel (2,012) dengan nilai signifikansi 0,00 < α (0,05). (c) Faktor tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan nilai t-hitung (28,261) > t-tabel (2,012) dengan nilai signifikansi 0,00 < α (0,05). (d) Faktor herbisida tidak berpengaruh nyata terhadap produksi kelapa sawit dengan nilai t-hitung (1,592) < t-tabel (2,012) dengan nilai signifikansi 0,113 > α (0,05).
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA JENIS BIOCHAR PADA TANAH GAMBUT Charloq Charloq; Abu Yazid; Alfedro Yohanes
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3756

Abstract

Utilization of peat soil still has many obstacles due to the physical and chemical properties that are less supportive of plant growth. Constraints of peat soil as a medium for plant growth can be overcome by applying amelioration technology such as the use of biochar. This study aims to determine the growth response of the main nursery oil palm seedlings to the application of various types of biochar on peat soils. The research was carried out from March 2022 to June 2022 at the Experimental Field of the Faculty of Agriculture, University of North Sumatra, Medan with an altitude of ± 25 meters above sea level (asl). The research design used was a Completely Randomized Non-Factorial Design with four replications and five treatment of various types of biochar, namely rice husk biochar 55 g/polybag, oil palm empty fruit bunches biochar 50 g/polybag, coconut shell biochar 37.5 g/polybag, palm frond biochar 25 g/polybag. The results showed that the applycation of various types of biochar from rice husk 55 g/polybag, biochar empty oil palm 50 g/polybag, coconut shell 37.5 g/polybag, and palm fronds 25 g/polybag, were not significant for increasing the growth of oil palm seeds in the main nursery. Keywords: Biochar, Palm Oil, Peat. INTISARIPemanfaatan tanah gambut masih memiliki banyak kendala karena sifat fisik dan kimia yang kurang mendukung terhadap pertumbuhan tanaman.Kendala tanah gambut sebagai media pertumbuhan tanaman dapat diatasi dengan penerapan teknologi ameliorasi seperti penggunaan biochar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan bibit kelapa sawit main nursery terhadap pemberian berbagai jenis biochar pada media tanam berupa tanah gambut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2022 hingga Juni 2022 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter di atas permukaan laut (dpl). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Non Faktorial dengan empat ulangan dan lima perlakuan pemberian berbagai jenis biochar yaitu biochar sekam padi 55 g/polybag, biochar tandan kosong kelapa sawit 50 g/polybag, biochar tempurung 37,5 g/polybag,biochar pelepah kelapa sawit 25 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian berbagai jenis biochar yang bersumber dari sekam padi 55 g/polybag, biochar tandan kosong kelapa sawit 50 g/polybag, tempurung kelapa 37,5 g/polybag, dan pelepah kelapa 25 g/polybag, belum signifikan untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit.Kata kunci: Biochar, Kelapa Sawit, Gambut.
PENGHIJAUAN BATARAN SUNGAI BILAH DI DESA TEBING LINGGA HARA KECAMATAN BILAH HULU KABUPATEN LABUHANBATU Fitra Syawal Harahap, Abdul Rauf, Sarifuddin, Abu Yazid
JURNAL BIMA Vol 1 No 1 (2023): (Juli)
Publisher : PT.JNDI, JURNAL BIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/bima.v1i1.218

Abstract

Environmental greening is an effort to restore and improve the effectiveness of land so that it can function optimally well.environmental greening is an effort to deal with problems that arise in an area.in this environmental greening activity by utilizing land around the watershed Community service activity bar in the form of "counseling, lectures and training to provide understanding of land-based use technology Watershed management and symbolically tree management This community service activity involves the community in and the apparatus of Tebing Lingga Hara Village, Teaching Staff of the Agrotechnology Study Program, Faculty of Science and Technology, University of Labuhanbatu, Agrotechnology Study Program, Faculty of Agriculture, University of North Sumatra In the implementation of this activity, the community welcomed positively about the lectures and training given, which was shown by the discussion and the number of Questions raised by the community about watershed management to prevent flooding and pollution Riverbank management through planting trees based on watershed management technology are needed as one of the mitigation efforts against the flood disaster so that land use based on watershed management from upstream to downstream in this watershed area is very important for the achievement of sustainable development that prioritizes the achievement of social welfare and The economy of its people.
PENGARUH PUPUK NPKMG. DENGAN MEDIA TANAM MENGGUNAKAN TAMBAHAN SABUT KELAPA 20% DAN FREKUENSI PENYIRAMAN PADA BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI MAIN NURSERY Abu Yazid; Kurniadi Sahputra
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.3755

Abstract

The need for the availability of quality oil palm seedlings in increasing quantities is in line with the increasing demand for palm oil from the world population. Maintenance of good seedlings in the main nursery through proper fertilization doses is an effort to achieve optimal results in the development of oil palm cultivation. This study aims to determine the effect of NPKMg. fertilizer with planting media using additional 20% coconut fiber and the frequency of watering the oil palm seedlings in the main nursery. The design used in this study was a factorial Completely Randomized Design (CRD), which consisted of: The first treatment factor was NPKMg. fertilization. 15-15-15-2 (P) with 4 levels, namely: P0 = Without Fertilization (Control), P1 = NPKMg. Fertilization. 15g, P2 = NPKMg. fertilization. 30g, P3 = NPKMg. fertilization. 45g and the second factor treatment is the frequency of watering (F) with 2 levels, namely: F1 = 1 time (watering in the morning) and F2 = 2 times (watering in the morning and evening) with 4 repetitions and 6 sample plants per treatment. The data from the research results were analyzed by the Analysis of Variance (Anova) and if the results of the analysis were significant, it was continued with the Duncan Mean Range Test (DMRT) at α = 5%. Parameters measured were plant height (cm), stem diameter (cm), number of leaves (cm), total leaf area (cm2), the fresh weight of the root (g), root dry weight (g), fresh weight of the canopy (g) and crown dry weight (g). The results showed that the administration of NPKMg. fertilizer with planting media using additional 20% coconut fiber at a dose of 15g per seed was optimal and significantly increased the growth of oil palm seedlings (Elaeis guineensis Jacq.) In the main nusery. The frequency of watering is done once, namely in the morning when using planting media with the addition of 20% coconut fiber to increase the growth of oil palm seedlings (Elaeis guineensis Jacq.) In the main nusery, because it is not significantly different from the frequency of watering twice a day, namely morning and evening. The interaction of giving NPKMg. fertilizer and watering frequency, namely in the morning or evening using planting media with the addition of 20% coconut fiber, has not significantly increased the growth of oil palm seedlings (Elaeis guineensis Jacq.) In the main nusery. Keywords: Oil palm, NPKMg. fertilizer, main nursery, coconut fiber. INTISARIKebutuhan akan ketersediaan bibit kelapa sawit yang berkualitas dan dalam jumlah yang semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya permintaan minyak sawit dari penduduk dunia. Pemeliharaan bibit yang baik di persemaian utama melalui dosis pemupukan yang tepat merupakan upaya untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan budidaya kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh NPKMg. pemupukan dengan media tanam menggunakan tambahan sabut kelapa 20% dan frekuensi penyiraman bibit kelapa sawit di persemaian utama. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari: Perlakuan pertama adalah faktor NPKMg. pemupukan. 15-15-15-2 (P) dengan 4 taraf yaitu : P0 = Tanpa Pemupukan (Kontrol), P1 = NPKMg. Pemupukan. 15g, P2 = NPKMg. pemupukan. 30g, P3 = NPKMg. pemupukan. 45g dan perlakuan faktor kedua adalah frekuensi penyiraman (F) dengan 2 taraf yaitu : F1 = 1 kali (penyiraman pagi hari) dan F2 = 2 kali (penyiraman pagi dan sore hari) dengan 4 kali pengulangan dan 6 tanaman sampel. per perawatan. Data hasil penelitian dianalisis dengan Analysis of Variance (Anova) dan apabila hasil analisis signifikan dilanjutkan dengan Duncan Mean Range Test (DMRT) pada α = 5%. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun (cm), luas daun total (cm2), bobot segar akar (g), bobot kering akar (g), bobot segar akar (g). kanopi (g) dan berat kering tajuk (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NPKMg. Pemupukan dengan media tanam menggunakan tambahan sabut kelapa 20% dengan dosis 15g per benih sudah optimal dan meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan utama secara signifikan. Frekuensi penyiraman dilakukan satu kali yaitu pada pagi hari saat menggunakan media tanam dengan penambahan sabut kelapa 20% untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada pembibitan utama, karena tidak berbeda nyata dengan frekuensi penyiraman dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Interaksi pemberian NPKMg. Frekuensi pemupukan dan penyiraman yaitu pada pagi atau sore hari dengan menggunakan media tanam dengan penambahan sabut kelapa 20% belum memberikan peningkatan yang signifikan terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di nusery utama. Kata kunci:  Kelapa Sawit, NPKMg. pupuk, persemaian utama, sabut kelapa