Kayu lamina merupakan alternatif mengatasi keterbatasan dimensi bahan dasar yang tersedia. Dengan mempersiapkan papan-papan sambung dan melakukan penyusunan serta perekatan pada kedua permukaan sehingga mendapatkan dimensi kayu sesuai kebutuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi nilai kekuatan tekan maksimum antara kayu utuh dengan kayu lamina lapis dua dan lapis tiga. Penelitian ini menggunakan kayu Akasia Mangium (Acacia Mangium Willd) termasuk kayu dengan kerapatan kelas kekuatan II. Kayu Lamina dengan ukuran panjang 4 cm, lebar 4 cm, tinggi 6 cm dibagi menjadi lapis dua tebal 2 cm, 2 cm dan lapis tiga 1 cm, 2 cm, 1cm. Digunakan perekat sintetis, berat labur perekat 200-220 gr/m2 pada kedua permukaan. Prosedur pengujian dilakukan di laboratoriun berdasarkan ASTM D413-05 (2005) Methods of Testing Small Clear Specimen of Timber. Alat pengujian menggunakan Universal Testing Machine merk AMSLER made in Western Germany dengan kapasitas 100 kN. Hasil penelitian kadar air 9,723 % - 12 % kurang dari 14 %, Kerapatan 0,7662 gr/cm3, Kekuatan tekan kayu utuh antara 488,48 kg/cm2 - 609,01 kg/cm2, kayu lapis dua antara 610,02 kg/cm2 – 618,82 kg/cm2, dan kayu lapis tiga antara 433,33 kg/cm2 – 444,85 kg/cm2. Ketiganya masuk dalam kekuatan berdasarkan tekannya masuk di kelas kekuatan II (425 kg/cm2 – 650 kg/cm2). Nilai hasil Analisis Korelasi : korelasi Spearman’s rho nilai kayu utuh dengan kayu lapis dua mempunyai hubungan yang positip dan tingkat kepercayaan mencapai 99 %, hubungan kedua variabel adalah signifikan (sig. 0,000 < 0,001) ; korelasi parsial kayu lapis dua dengan balok lapis tiga mempunyai hubungan yang positip dan tingkat kepercayaan mencapai 99 %, hubungan kedua variabel adalah signifikan (sig. 0,000 < 0,001).
Copyrights © 2014