Syarat utama lapis perkerasan jalan adalah aman, nyaman, dan ekonomis. Kekesatan permukaan perkerasan jalan dapat mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Untuk itulah dalam penelitian ini dibuat alat uji keausan modifikasi yang merupakan simulasi dari keadaan yang nyata di lapangan, akan tetapi belum bisa memprediksi dengan tepat nilai kekesatan sesuai dengan keadaan nyata di jalan raya. Lapis aus yang digunakan adalah lapis Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya nilai keausan lapis AC-WC dan besarnya nilai kekesatan permukaan perkerasan setelah digesek (polish) sebanyak 0, 500, 1000, 1500, 2000, dan 2500 putaran antara benda uji dengan agregat kasar batu kapur yang dilakukan perendaman selama 2x24 jam pada suhu 60°C dan tanpa dilakukan perendaman. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat benda uji yang terdiri dari lima benda uji yang dilakukan perendaman selama 2x24 jam pada suhu 60°C dan lima benda uji tanpa dilakukan perendaman, sehingga total benda uji sebanyak sepuluh buah. Kemudian dilakukan pengujian keausan dengan alat uji keausan modifikasi dan menguji kekesatan dengan alat British Pendulum Tester (BPT) pada putaran 0, 500, 1000, 1500, 2000 dan 2500 rotasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai kekesatan, Benda uji tanpa perendaman nilai kekesatannya adalah 72,8; 64,0; 58,4; 54,2; 51,6 dan 49.6 sedangkan pada benda uji yang dilakukan perendaman selama 2 x 24 jam pada suhu 60°C nilai kekesatannya adalah 71,6; 65,2; 59,6; 53,6; 47,0 dan 43,6. Selisih nilai kekesatan antara kedua benda uji tidak terlalu besar, kemudian rotasi maksimum benda uji tanpa perendaman adalah 2741 rotasi sedangkan benda uji dengan dilakukan perendaman adalah 2372 rotasi.
Copyrights © 2017