Gempa yang belakangan ini sering terjadi di wilayah Indonesia banyak mengakibatkan kegagalan struktur, dimana persentase kerusakan terbesar adalah rumah-rumah sederhana berdinding bata atau batako. Rumah-rumah di Indonesia pada umumnya menggunakan bata dan batako sebagai bahan utama pembuatan dinding. Dalam pelaksanaanya seringkali kualitas strukturnya kurang memiliki kinerja yang memadai dalam menahan beban gempa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan karakteristik berbagai macam dinding rumah tembokan. Untuk mengetahui karakteristik model kerusakan dinding yaitu meliputi hubungan beban-simpangan, pola retak, kekakuan dan daktilitas, maka dalam penelitian ini digunakan dinding dengan ukuran 3000x3000x140 mm yang meliputi dinding tanpa bukaan (Wall Without Opening, WTO) dan dinding dengan bukaan (Wall With Opening, WWO) yang terbuat dari bahan bataton. Metode pembebanan dilakukan dengan beban bolak-balik untuk memodelkan beban gempa yang mengacu pada standar ACI 374.1-05 (American Concrete Institute). Dari hasil penelitian, didapatkan Ppeak yang terjadi pada benda uji WTO sebesar 71,08 kN lebih besar 34,93 % dari benda uji WWO yaitu 46,25 kN. Simpangan yang terjadi pada saat Ppeak benda uji WTO sebesar 3,93 mm lebih kecil 30,69 % dari benda uji WWO yang memiliki simpangan sebesar 5,67 mm.
Copyrights © 2014