Gerakan tanah merupakan salah satu jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia dan bencana ini disamping berakibat rusaknya bentang alam, hilangnya harta juga menimbulkan korban jiwa. Penelitian ini bertujuan menganalisis sifat dan karakteristik batuan atau tanah serta bagaimana pengaruhnya terhadap potensi bencana gerakan tanah di sekitar lokasi penelitian. Penelitian yang dilakukan telah dapat memprediksi pergerakan batuan menggunakan korelasi data seismik refraksi dan permodelan numerik. Alasan dalam memilih metode ini selain cukup akurat juga mudah dalam pelaksanaan pengukurannya serta mampu memprediksi kondisi lapisan pembentuk batuan secara cepat. Jumlah lapisan batuan yang berhasil dideteksi sebanyak 3 lapisan. Lapisan pertama diinterpretasikan sebagai lapisan top soil berupa tanah lapukan lempung pasiran dengan ketebalan variasi antara 1.245 m – 3.180 m. Lapisan ke dua adalah lapisan claystone yang impermeable dan berperan sebagai bidang luncur longsoran dengan ketebalan variasi antara 2.5731 m – 7.501 m. Sedangkan lapisan ketiga mempunyai kecepatan gelombang 1143 – 2190 m/s di prediksi sebagai lapisan sandstone. Pada lokasi penelitian kedua hasil pengamatan pertama dan kedua hampir tidak terjadi perubahan kecepatan rambat gelombang, sehingga dapat dikatakan pada lapisan ini kondisi batuan relatif stabil, meskipun ada beberapa titik mengalami perlambatan namun sangat kecil. Hasil pengamatan lapangan dan permodelan, pergerakan tanah pada lokasi I diperkirakan 0.6 mm/hari atau 21.9 cm/tahun, sehingga bila tidak dilakukan penanganan yang benar, dikhawatirkan akan terjadi kelongsoran kembali. Sedangkan untuk kondisi pada lokasi II, relatif stabil dan dengan asumsi tidak terjadi perubahan bentang alam yang ekstrem pada sekitar lokasi tersebut, maka dapat disimpulkan tidak akan terjadi pergerakan tanah yang menyebabkan kerusakan fatal.
Copyrights © 2016