Sumberdaya bauksit yang ada di Tayan, Kalimantan Barat belum dimanfaatkan secara optimal dan perlu dilakukan peningkatan nilai tambah bauksit melalui proses pencucian dan pengolahan, sehingga perlu dilakukan pengkajian peningkatan mutu bijih bauksit. Percontoh bijih bauksit yang diambil dari daerah Tayan memiliki kadar SiO2 total 11,55%, Al2O3 43,64%, Fe2O3 9,63%. Proses peningkatan mutu (upgrading) bijih bauksit bertujuan untuk menaikkan kadar bauksit agar memenuhi persyaratan alumina di atas 51% Al2O3, maksimum 3% SiO2 dan maksimum 7 % Fe2O3 untuk bahan baku alumina. Tahapan proses scrubbing meliputi pemercontohan, scrubbing, pengayakan, pengeringan, penimbangan, penggerusan, pemisah magnetik dan analisis kimia. Parameter mutu yang digunakan untuk menilai keberhasilan adalah persen kumulatif ukuran butiran +2 mm (+10 mesh), perolehan Al2O3, kadar SiO2 total, Al2O3, dan Fe2O3. Uji coba proses pencucian-magnetik separator ini telah memberikan hasil yang baik ditinjau dari peningkatan kadar Al2O3 dan perolehan Al2O3. Kadar Al2O3hasil uji coba berkisar antara 57,29-59,78% dengan perolehan berkisar 69,67-85,58%. Bauksit tercuci-magnetik separator yang dihasilkan telah meningkatkan mutu bijih bauksit sebagai bahan baku pembuatan alumina melalui proses Bayer.
Copyrights © 2019