Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan menjadi tiga yaitu bagaimanakah pengaruh komunikasi interpersonal pembina Yayasan terhadap peningkatan mutu Pendidikan di UNIKI Bireuen, bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan situasional pembina Yayasan terhadap peningkatan mutu Pendidikan di UNIKI Bireuen dan bagaimanakah pengaruh komunikasi interpersonal dan gaya kepemimpinan situasional pembina Yayasan terhadap peningkatan mutu Pendidikan di UNIKI Bireuen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei dengan menyebarkan angket menggunakan model skala likert sebagai alat ukur. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai UNIKI Bireuen sebanya, sedangkan sampel penelitian berjumlah 61 orang dengan kritera dosen dan tenaga kependidikan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan metode analisis regresi linier berganda (multi regression analysis). Sebelum pengujian hipotesis dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji lineraitas dan uji multikolinearitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunikasi interpersonal dan gaya kepempinan situasional pembina Yayasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan mutu Pendidikan di UNIKI Bireuen. Artinya, semakin tinggi komunikasi interpersonal dan gaya kepempinan situasional maka semakin tinggi mutu Pendidikan. Kemampuan variabel komunikasi interpersonal dan gaya kepemimpinan situasional terhadap peningkatan mutu Pendidikan sebesar 55,6% dan sisanya 44,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada di dalam model regresi linier.
Copyrights © 2022