Kabuyutan: Jurnal Kajian Iilmu Sosial dan Humaniora Berbasis Kearifan Lokal
Vol 3 No 2 (2024): Kabuyutan, Juli 2024

KRITIK MENGENAI MARJINALISASI ORANG KOTA TERHADAP ORANG DESA DI FILM-FILM SI KABAYAN

Rangga Permana (Universitas Padjadjaran)
Elis Sumarlina (Universitas Padjadjaran)
Undang Darsa (Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
26 Jul 2024

Abstract

Dongeng-dongeng mengenai Si Kabayan sudah dikenal luas sejak zaman dahulu di tengah masyarakat Sunda di Jawa Barat. Tujuan utama dari dongeng-dongeng Si Kabayan adalah untuk menghibur, tidak jarang pula ada beberapa pencipta yang juga memasukkan unsur-unsur nilai moral, pendidikan, sampai kritik pada karya-karyanya. Dalam perkembangannya, dongeng-dongeng tersebut juga telah bertransformasi menjadi berbagai medium, mulai dari tradisi lisan sampai yang terbaru adalah serial yang ditayangkan di platform YouTube. Salah satu bentuk media yang dapat menjadi medium utnuk menyampaikan pesan-pesan bernada kritik sosial adalah film-film fitur Si Kabayan. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan kajian mengenai film-film Kabayan sebagai medium kritik, terutama kritik mengenai marjinalisasi yang dilakukan oleh orang-orang kota terhadap orang-orang desa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana scene-scene dari film Si Kabayan dan Anak Jin (1991) dan Si Kabayan Saba Metropolitan (1992) menggambarkan kritik dengan tema marjinalisasi orang kota terhadap orang desa. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis teks yang terdapat dalam scene-scene kedua film tersebut. Penulisan ini berfokus untuk mencari dan menganalisis data yang berkaitan dengan perkataan, sikap dan perilaku orang kota yang memarjinalisasi orang desa. Penulis mengambil tiga unit analisis dari dua film Si Kabayan di atas. Hasil menunjukkan bahwa scene pertama yang diambil dari film Si Kabayan dan Anak Jin (1991) mengkritisi sikap arogan orang kota terhadap orang desa. Sedangkan scene kedua dan ketiga yang diambil dari film Si Kabayan Saba Metropolitan (1992) mengkritisi sikap orang kota yang selalu merasa lebih superior dibandingkan orang desa, dan menganggap bahwa semua hal dan keinginan bisa dicapai dengan kekuatan uang.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

kabuyutan

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Library & Information Science

Description

KABUYUTAN Jurnal Kajian Iilmu Sosial dan Humaniora Berbasis Kearifan Lokal, yang menjembatani pemikiran-pemikiran kritis menyangkut kearifan lokal tinggalan budaya masa lampau, termasuk di dalamnya kemanusiaan, yang mengedepankan manusia sebagai insan bermartabat dan berbudaya. Filologi secara ...