Pondok pesantren adalah tempat pembelajaran yang tertua yang ada di Indonesia, pesantren sangat berperan aktif dalam mencetak kader-kader mudah yang potensial dan mempunyai skill yang cukup tinggi, walaupun pesantren lebih identik dengan pembelajaran ilmu agama namun para santri tak kalah saing dengan santri non pesantren. Sebagai sebuah metodologi pengajaran, hafalan pada umunya diterapkan pada mata pelajaran yang bersifat nadham (syair), bukan natsar (prosa); dan itupun pada umumnya terbatas pada ilmu kaidah bahasa arab, seperti Nadhm Al-‘Imrithi, Afiyyah Ibn Malik, Nadhm Al-Maqsud, Nadhm Jawahir Al- Maknun, dan sebagainya. Namun demikian, ada juga beberapa kitab prosa (natsar) yang dijadikan sebagai bahan hafalan melalui sistem pengajaran hafalan. Dalam metodologi ini, biasanya santri diberi tugas untuk menghafal beberapa bait atau baris kalimat dari sebuah kitab, untuk kemudian membacakannya di depan sanga kyai/ustadz. Pesantren merupakan jawaban untuk mengkaji dan memperdalam ilmu agama Islam. Sejumlah pemikir pendidikan telah memberikan kontrubusi agar bahasa Arab (kitab kuning) yang dipelajari di pesantren di modifikasi sedemian rupa mulai dari sistempengajarannya dan metodologisnya, sehingga pembelajaran bahasa Arab (kitab kuning) adalah suatu ilmu praktis bisa digunakan dalam konteks kehidupan seharihari.
Copyrights © 2022