Dominannya penggunaan model pembelajaran oleh pengajar dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, kecenderungan siswa untuk diam ketika guru menjelaskan sesuatu, dan masih banyaknya siswa yang tidak memahami isi ketika ditanya menjadi penyebab utama rendahnya tingkat keterlibatan siswa dalam pembelajaran PAI. Beberapa siswa bahkan mempunyai izin untuk meninggalkan kelas kapan saja karena berbagai alasan. Anak-anak ini cenderung lebih banyak berbicara dengan teman-temannya dibandingkan teman-temannya, terutama dengan mereka yang duduk di pojok belakang. Melalui penelitian tindakan kelas (PTK) yang melibatkan 26 siswa kelas IV, penelitian ini berupaya untuk meningkatkan jumlah aktivitas pembelajaran siswa pada topik PAI di SDN 04 Kubang Putiah. Ada dua babak dalam penelitian ini: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi, dan persentase digunakan dalam proses pengolahan data. Berdasarkan dua siklus yang terdiri dari empat sesi, penelitian menemukan bahwa dengan menggunakan paradigma pembelajaran kooperatif make-a-match meningkatkan aktivitas belajar siswa sebesar 16,23%. Dari 67,30% pada siklus I yang termasuk dalam tingkat aktivitas sedang, menjadi 83,53% pada siklus II yang termasuk dalam tingkat aktivitas tinggi, rata-rata skor aktivitas belajar meningkat. Oleh karena itu, di SDN 04 Kubang Putiah penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif make a match dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PAI
Copyrights © 2024