Sebuah Fakta menunjukkan ada banyak sekali siswa yang kurang tertarik dengan keadaan serta lingkungan sekitar, beberapa siswa menunjukkan sifat kurang menelaah atau kritis terhadap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan tempat tinggal Mereka baik dalam lingkungan desa perkotaan maupun lingkungan sekolah tempat mereka belajar. Fakta itu menunjukkan kurangnya Kemampuan berpikir kritis pada siswa sekolah dasar terutama pada siswa sekolah dasar SDN Pejaten 1. Tujuan dari penelitian yang kami lakukan di SDN Pejaten satu adalah untuk menentukan penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis anak pada SDN Pejaten 1 kami telah menentukan model pembelajaran yang tepat yaitu model problem based learning atau PBL. Model ini menekankan pada proses pembelajaran yang di orientasi kan dan dipusatkan pada pengenalan masalah serta proses proses penyelesaian masalah yang ada. Dengan menggunakan model ini kami harapkan siswa atau peserta didik setidaknya dapat Mengembangkan dan semakin mengasah kemampuan siswa dalam kemampuan berpikir kritis nya. Sedangkan untuk strategi yang kami gunakan dalam penelitian ini khususnya penelitian tindakan kelas serta observasi, kami menggunakan metode berupa pemikiran terhadap permasalahan pembelajaran di kelas melalui refleksi diri dengan melakukan berbagai kegiatan yang telah kami susun dan kami rancang sedemikian rupa dalam kegiatan penelitian tindakan kelas atau PTK. Alasan kami menggunakan kegiatan PPTK ini untuk menganalisis dan menginvestigasi kegiatan kelas apa saja sih yang biasa dilakukan oleh guru serta instruktur pendidikan di SDN Pejaten, dari hasil analisis kami telah ditemukan beberapa hasil dari persentase kemampuan berpikir kritis yang ada pada siswa kelas 5 di SDN Pejaten 1. Dalam hasil pengamatan serta investigasi kami membagi menjadi dua siklus hasil siklus 1 Terlihat hasil dari kemampuan berpikir kritis anak melalui hasil ketuntasan belajar pada salah satu pelajaran IPA melalui pengelolaan pos tes pada lembar LKS siswa menunjukkan hasil 52% dari 48% hasil belajar akhir dicapai kelas lima sebelum melaksanakan pembelajaran, namun hasil peningkatan tersebut dirasa kurang optimal karena tidak Mencapai 100%. Hal ini dapat terjadi karena efek dari proses implementasi pembelajaran yang kurang efisien dan maksimal makanya perlu kita coba untuk penerapan model model pembelajaran yang lain terutama pada proses penerapan model pembelajaran problem based learningg atau PBL.
Copyrights © 2024