Lamut adalah seni tutur khas masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan. Kesenian lamut merupakan teater tutur tunggal dan hanya diiringi oleh satu alat musik yang bernama tarbang lamut. Lamut sudah mulai ditinggalkan generasi muda akibat dari kemajuan teknologi dan gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah lamut dapat direvitalisasi. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik studi pustaka dan observasi. Hasil dari penelitian dapat diketahui antara lain pagelaran lamut terbagi menjadi dua, yaitu untuk pertunjukkan dan upacara. Isi cerita lamut sudah baku dan banyak mengandung nilai-nilai kebaikan. Melalui bengkel sastra, revitalisasi kesenian lamut berhasil dilakukan. Lamut is a speciefic oral art of Banjarese, South Borneo. Lamut is a single oral theatre and accompanied by a musical instrument, namely tarbang Lamut. This oral art is becoming obsolete for youth as a result of technological advance and change of lifestyle. The method used is descriptive and library research technique The result tells that lamut performance consists of two types, for entertainment and ceremony. The content of Lamut story is standard and it containns moral values.The Lamut revitalization effort through literary workshop (bengkel sastra) has been done successfully.
Copyrights © 2015