Salah satu upaya untuk mendukung program ketahanan pangan adalah dengan perbaikan sistem tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari berbagai macam sistem tanam dan jumlah bibit per lubang tanam pada produksi padi sawah. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT), Faktor yang diujikan adalah beberapa macam sistem tanam sebagai petak utama dan jumlah bibit per lubang tanam sebagai anak petak dengan 12 perlakuan dan 3 kali ulangan. Penelitian dilakukan di lahan pertanian di desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, Bojonegoro pada bulan Februari−Mei 2015. Hasil penelitian menunjukan terjadi interaksi pada parameter pengamatan jumlah malai per rumpun saat umur 65 hari setelah tanam. Dengan menggunakan sistem tanam Jajar legowo 2:1 memberikan rerata hasil yang rendah disemua parameter pengamatan saat fase vegetatif dibandingkan ketiga sistem tanam yang lain namun dapat meningkatkan hasil produksi tanaman padi sebesar 6,9 ton ha-1 atau meningkat (53%) jika dibandingkan dengan sistem tanam konvensional sebesar 4,5 ton ha-1.
Copyrights © 2017