JURNAL MANAJEMEN TRANSPORTASI & LOGISTIK
Vol 2, No 1 (2015): JURNAL MANAJEMEN TRANSPORTASI & LOSGISTIK

Keseimbangan antara Pendapatan dan Biaya Operasional Kapal Penyeberangan Lintas Jangkar-Kalianget

Ilham, Chairul Insani (Unknown)
Darmawan, Wawan (Unknown)



Article Info

Publish Date
28 Apr 2015

Abstract

Keberadaan Pelabuhan Jangkar memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kegiatan ekonomi dan pemerataan pembangunan di Kabupaten Situbondo, karena transportasi air merupakan salah satu moda transportasi yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teori yang digunakan adalah yang dikemukakan oleh Supranto (1990). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas lalu lintas angkutan yang melayani penyeberangan Jangkar-Kalianget mengalami penurunan pendapatan, baik angkutan penumpang maupun barang rata-rata sebesar 16, 6 persen. Berdasarkan hasil peramalan, permintaan transportasi, Break Even Point (BEP) load factor sebesar 21 persen dicapai pada tahun 2011. Pada tahun 2012, perusahaan transportasi mengalami kerugian dalam hal pendapatan operasional karena produktivitas kapal angkutan semakin menurun. Hal ini diketahui bahwa pada tahun 2012 perusahaan pelayaran mengalami kerugian karena biaya operasional kapal besar melebihi pendapatan dari kapal (BOK > Pendapatan) yang biaya operasional kapal sebesar Rp 2.977.643.505; dan pendapatan kapal sebesar Rp 2.709.255.500. Dengan demikian, pada tahun 2012 perlu memberikan subsidi untuk kelangsungan angkutan Feri, karena kegiatan transportasi Feri lintas Jangkar-Kalianget-Pulau Sapudi masih memiliki permintaan transportasi potensial dan masih diperlukan masyarakat sekitar. Kata Kunci: BEP, Transportasi, Biaya, Tingkat Pendapatan

Copyrights © 2015