Dentin
Vol 8, No 2 (2024)

UJI TOKSISITAS EKSTRAK DAUN KARAMUNTING (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.) TERHADAP GINJAL TIKUS WISTAR (Berdasarkan Ureum dan Kreatinin)

Wibowo, M. Ridhotama (Unknown)
Oktiani, Beta Widya (Unknown)
Budipramana, Melisa (Unknown)
Apriasari, Maharani Laillyza (Unknown)
Firdaus, I Wayan Arya Krishnawan (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Aug 2024

Abstract

ABSTRACTBackground: Karamunting leaf have been used among community as traditional medication. Karamunting leaf have many properties because they contain secondary metabolite compounds such as flavonoids, triterpenoids, phenols, saponins and tannins. Administration as medicine is usually through oral. Oral administration of karamunting leaf in high dosage is considered to damage kidney microscopically. In vivo toxicity testing can be done to determine the toxicity effects of caramunting leaf extract at doses 600, 1200, 2400 mg/kg body weight before being tested on humans. Purpose: This study was conducted to determine whether karamunting leaf extract is toxic to the kidneys of Wistar rats subchronically with the parameters ureum and creatinine. Methods: The Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk. leaf were extracted using 96% ethanol and then given to male Wistar strain (Rattus norvegicus) with a 600, 1200, and 2400 mg/kg/body weight two times a day for 28 days. Rat blood was taken to check the levels of urea and creatinine. Result: The kidney ureum levels of Wistar rats in all treatment groups were still normal and did not exceed the normal range of ureum (10-50 mg/dL) while creatinine levels in all treatment groups were potentially toxic because they exceeded normal limits (0.578-1.128 mg/dL). Conclusion: The parameters of ureum and creatinine levels are not toxic because both can reduce the average value of both levels although some decrease significantly and some do not.Keywords : Creatinine, Excretion, Karamunting leaf, Kidney, Toxicity, Ureum ABSTRAKLatar Belakang: Daun karamunting telah digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Daun karamunting banyak memiliki khasiat karena memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, triterpenoid, fenol, saponin dan tanin. Pemberiannya sebagai obat biasanya melalui oral. Pemberian daun ini secara oral dengan dosis tinggi diduga dapat merusak ginjal secara mikroskopis. Pengujian toksisitas secara in vivo dapat dilakukan untuk mengetahui efek toksisitas ekstrak daun karamunting pada dosis 600, 1200, 2400 mg/kg BB sebelum diujikan pada manusia. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak daun karamunting bersifat toksik terhadap ginjal tikus Wistar secara subkronik dengan parameter ureum dan kreatinin. Metode: Daun Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk. diekstraksi menggunakan etanol 96% dan kemudian diberikan pada tikus jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) dengan dosis 600, 1200, dan 2400 mg/kg BB dua kali sehari selama 28 hari. Darah tikus diambil untuk memeriksa kadar urea dan kreatinin. Hasil: Kadar ureum ginjal tikus Wistar pada semua kelompok perlakuan masih normal dan tidak melebihi kisaran normal ureum (10-50 mg/dL), dan kadar kreatinin pada semua kelompok perlakuan juga normal karena tidak melebihi batas normal (0,578-1,128 mg/dL). Kesimpulan: Parameter kadar ureum dan kreatinin tidak toksik karena keduanya dapat menurunkan nilai rata-rata dari kedua kadar walaupun ada yang turun secara signifikan dan ada     yang tidak. Kata kunci: Ekskresi, Ekstrak Daun Karamunting, Ginjal, Kreatinin, Toksisitas, Ureum

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

dnt

Publisher

Subject

Dentistry

Description

Dentin [e-issn: 2614-0098] merupakan terbitan berkala ilmiah tugas akhir berbahasa Indonesia berisi artikel penelitian dan kajian literatur tentang kedokteran gigi. Kontributor Dentin adalah kalangan akademisi (dosen dan mahasiswa). Dikelola oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung ...