Tulisan ini meletakan fokus dasar pada fenomena politik di Indonesia yang sering kali dikawinkan dengan agama. Agama secara terus-menerus dipakai oleh para politisi untuk mendapat dukungan dari masyarakat. Dalam hal ini agama dijadikan alat untuk memanipulasi dan mempropaganda masyarakat demi mendapat dukungan. Masyarakat Indonesia terkungkung dalam agama sehingga pada saat politisi mempropagandakan politik melalui agama dengan cepat masyarakat percaya dan mendukung politisi tersebut. Karena itu, masyarakat menjadi fanatik dengan politisi yang se-agama. Fanatisme agama dalam politik pun pada ujungnya akan menyulut pada konflik antar masyarakat. Untuk menangkal pengaruh fanatisme agama, penulis menyorotkan politik refleksif Armada Riyanto. Tulisan ini menggunakan metode kepustakaan dengan buku utamanya adalah berfilsafat Politik Armada Riyanto. Di samping sumber utama itu, penulisĀ mengkaji dan menganalisis buku lainnya yang sesuai dengan tema pembahasan penulis. Penulis menemukan bahwa politik pada prinsipnya harus refleksif. Politik refleksif memampukan masyarakat untuk menjadi pemilih rasional. Politik refleksif pun memudahkan masyarakat dalam membangun peradaban kemanusiaan.
Copyrights © 2024