Fenomena chlidfree belakangan ini menjadi perbincangan publik terkait kontroversi kehadirannya. Beragam tanggapan baik pro maupun kontra mewarnai fenomena childfree ini. Fenomena childfree dengan cepat menyebar ke masyarakat karena pemberitaan media yang terus menerus. Fenomena ini menarik untuk dikaji respon masyarakat perkotaan khususnya di Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perspektif pasangan muda terhadap fenomena childfree. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyatakan terdapat pro dan kontra konstruksi sosial yang terbentuk pada masyarakat Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar terhadap hadirnya fenomena childfree pada masyarakat perkotaan. Orang yang mendukung (pro) chlidfree karena faktor ekonomi, trauma karena latar belakang keluarga, faktor pekerjaan, faktor pribadi dan faktor lingkungan. Sementara itu, kelompok yang menentang childfree berpendapat bahwa pilihan tersebut dapat mendorong seseorang menjadi lebih egois dan cenderung individualistis. Selain itu, memilih childfree juga dianggap sebagai tanda ketidakcocokan dengan pasangan karena bertentangan dengan norma dan kebiasaan sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia saat ini.
Copyrights © 2024