JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO
Vol 5, No 1: Maret 2016

Rekonfigurasi Jaringan Distribusi untuk Meminimisasi Rugi-Rugi pada Penyulang Kabut di Gardu Induk Teluk Betung Menggunakan Metode Binary Particle Swarm Optimization (BPSO)

Zebua, Osea (University of Lampung)
Ginarsa, I Made (Mataram University)



Article Info

Publish Date
11 Mar 2016

Abstract

Distribution network reconfiguration is needed to minimize losses, especially in densely populated areas. Various reconfiguration methods and techniques have been proposed for the purpose of minimizing power losses. This paper presents a reconfiguration of the distribution network using the binary particle swarm optimization (BPSO) with a case study in Kabut feeder at the Teluk Betung substation. Reconfiguration is performed only by creating new lines without changing the number of lines. The results showed that with the planned four new lines, BPSO method can find new configuration to further minimizes losses. Active power losses resulting from the new configuration is 47.1043 kW or decreased by 1.81% of active power losses before the reconfiguration, i.e. 47.9477 kW. Voltage profile on each bus is better than those of before reconfiguration, where the minimum voltage obtained is 0.98603 per unit compared with a minimum voltage of 0.98597 per unit prior to reconfiguration. However, the selection of the best initial position of the whole of particle swarms outside loop configuration formed by new lines may cause a failure to find the best configuration.Keywords : Reconfiguration, distribution network, loss minimization, BPSO, feederAbstrak—Rekonfigurasi jaringan distribusi sangat diperlukan untuk mengurangi rugi-rugi khususnya pada daerah yang berpenduduk padat. Berbagai metode dan teknik rekonfigurasi telah diusulkan untuk tujuan meminimalkan rugi-rugi daya. Makalah ini menyajikan rekonfigurasi jaringan distribusi dengan menggunakan metode binary particle swarm optimization (BPSO) dengan studi kasus penyulang Kabut di gardu induk Teluk Betung. Rekonfigurasi dilakukan hanya dengan membuat saluran baru tanpa merubah jumlah saluran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan merencanakan empat saluran baru, metode BPSO dapat menemukan konfigurasi baru yang lebih meminimalkan rugi-rugi. Rugi-rugi daya aktif yang dihasilkan dari konfigurasi baru sebesar 47,1043 kW atau berkurang sebesar 1,81% dari rugi-rugi daya aktif sebelum rekonfigurasi, yakni 47,9477 kW. Profil tegangan pada setiap bus juga lebih baik dari tegangan sebelum rekonfigurasi, dimana tegangan minimum yang diperoleh adalah sebesar 0,98603 per unit dibandingkan dengan tegangan minimum 0,98597 per unit sebelum rekonfigurasi. Namun pemilihan posisi awal terbaik dari seluruh kumpulan partikel di luar lup konfigurasi yang dibentuk oleh saluran baru dapat menyebabkan kegagalan untuk menemukan konfigurasi terbaik.Kata Kunci : Rekonfigurasi, jaringan distribusi, minimisasi rugi-rugi, BPSO, penyulang

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

JNTE

Publisher

Subject

Electrical & Electronics Engineering

Description

Jurnal Nasional Teknik Elektro (JNTE) adalah jurnal ilmiah peer-reviewed yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas dengan versi cetak (p-ISSN:2302-2949) dan versi elektronik (e-ISSN:2407-7267). JNTE terbit dua kali dalam setahun untuk naskah hasil/bagian penelitian yang ...