<![CDATA[Pemenuhan kebutuhan pangan adalah salah satu elemen krusial dalam pengambangan suatu negara. Untuk menjaga ketahanan pangan, pertumbuhan penduduk harus selaras dengan peningkatan produksi pangan. Salah satu cara untuk mencegah kekurangan pangan dan mengurangi ketidakpastian di masa depan adalah dengan melakukan peramalan. Jawa Barat, sebagai provinsi penghasil padi terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Timur, mengalami penurunan produksi padi selama enam tahun terakhir, dari 12 juta ton menjadi 9 juta ton. Oleh karena itu, diperlukan peramalan untuk mengembalikan peningkatan produksi padi di Jawa Barat. Analisis deret waktu adalah pendekatan yang tepat untuk meramalkan berdasarkan data masa lalu. Dalam penelitian ini, digunakan metode single exponential smoothing (SES) untuk meramalkan jumlah produksi padi di Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah menentukan model peramalan terbaik dengan metode SES dan mengestimasi produksi padi di Jawa Barat untuk 5 periode ke depan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat dengan data historis produksi padi selama 30 tahun, dari 1994 hingga 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model peramalan terbaik menggunakan metode SES dengan parameter A=0,9 menghasilkan MAPE sebesar 5,42%. Estimasi produksi padi di Jawa Barat untuk periode 2024 hingga 2028 adalah 9.126.433 ton.]]>
Copyrights © 2024
