Pendahuluan : Di era modern saat ini tompo sudah jarang sekali digunakan masyarakat namun di desa Purwokerto kecamatan Srengat kabupaten Blitar masih banyak warga baik usia muda maupun tua yang bekerja sebagai perajin tompo dan memproduksi tompo setiap harinya. Selama bertahun-tahun para perajin tompo masih melakukan pekerjaan ini secara manual dengan posisi duduk serta posisi punggung yang sedikit membungkuk serta kepala ke depan sehingga sering menimbulkan keluhan muskuloskeletal. Keluhan muskuloskeletal adalah kondisi patologis yang mempengaruhi fungsi normal jaringan lunak sistem muskuloskeletal, termasuk pendukung seperti saraf, tendon, otot dan cakram intervertebralis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi kerja, usia dan masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal. Metodelogi : analitik observasional dengan studi cross-sectional. Subjek yang digunakan adalah perajin tompo di desa Purwokerto kecamatan Srengat yang berjumlah 50 orang. Hasil : Nilai posisi kerja (p=0,000), usia (p=0,001) dan masa kerja (p=0,001) sehingga menunjukan korelasi yang signifikan dengan keluhan muskuloskeletal. Pembahasan : Ada hubungan antara posisi kerja, usia dan masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal.
Copyrights © 2024