GEA, Jurnal Pendidikan Geografi
Vol 11, No 2 (2011)

DAMPAK PENCEMARAN WADUK SAGULING TERHADAP BUDIDAYA IKAN JARING TERAPUNG

Mulyadi, Asep (Unknown)
Atmaja, E. Siswandi (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Mar 2016

Abstract

Waduk Saguling adalah salah satu dari tiga waduk yang berada pada aliran Sungai Citarum. Penduduk memanfaatkan potensi perairan waduk untuk kepentingan usaha budidaya ikan khususnya Sistem Jaring Terapung (Japung) dan sangat membantu bagi peningkatan perekonomian masyarakat di pesisir waduk. Saat ini, kondisi kualitas air waduk cenderung menunjukkan penurunan, baik sebagai akibat pencemaran oleh limbah industri, rumah tangga, maupun secara kuantitas yaitu faktor penurunan jumlah atau volume air terutama kemarau panjang yang sering terjadi di beberapa tahun terakhir. Sejauh apa tingkat pencemaran yang terjadi saat ini, dan bagaimana pengaruhnya terhadap usaha budidaya ikan Sistem Jaring Terapung penduduk di kawasan Waduk Saguling, adalah tujuan dari penelitian ini. Adapun metode dan analisis yang digunakan adalah survey dan analisis deskriptif. Variable dalam penelitian ini yaitu tingkat pencemaran Waduk Saguling sebagai variabel bebas, dan budidaya ikan sebagai sub-variabelnya yang meliputi tingkat produksi ikan jaring terapung, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebagai variabel terikat. Pengambilan sampel dilakukan secara Probability sampling yaitu setiap satuan dari populasi diberikan kemungkinan yang sama untuk dimasukkan ke dalam sampel. Berdasarkan probability sample maka seorang peneliti dalam batas tertentu dapat menarik kesimpulan yang berlaku bagi seluruh populasi. Pengumpulan datanya dengan observasi, kuesioner, wawancara, studi litelatur dan studi dokumentasi. Sedangkan pengolahan datanya menggunakan analisis prosentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa pencemaran badan air Citarum mencapai 260 ton limbah rumah tangga domestik dan industri tumpah ke Citarum setiap harinya, sekitar 60% disebabkan oleh limbah domestik, sementara daya dukung badan air yang ada hanya mampu menerima beban pencemaran sekitar 80 ton Biocemikal Oxigen Demaind (BOD) per hari,  iperkirakan pencemaran BOD oleh industri mencapai 100 ton per hari sedangkan oleh peduduk atau domestik mencapai 160 ton per hari. Dengan melihat kondisi tersebut maka badan air Citarum hanya mampu menampung separuh dari pencemaran yang disebabkan oleh limbah domestik dan industri tersebut. Kondisi tercemarnya air waduk tersebut juga berpengaruh pada kondisi ekonomi masyarakat. Hasil wawancara, menunjukkan pengahasilan mereka mengalami penurunan yang serius. Hasil panen pada musim kemarau dan musim hujan jauh berbeda, jika pada musim penghujan hasil panen bisa mencapai 6 kuintal per petak untuk bibit 100 kilogram, sedangkan pada musim kemarau maksimal hanya mampu mendapatkan hasil sebanyak 3-4 kuintal. Kata kunci: pencemaran, Waduk Saguling, jaring terapung, produksi ikan,pendapatan masyarakat.

Copyrights © 2011






Journal Info

Abbrev

gea

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences Education

Description

Jurnal Geografi Gea is the information media academics and researchers who have attention to developing the educational disciplines and disciplines of Geography Education in Indonesia. GEA taken from the Greek Ghea means "God of Earth." Jurnal Geografi Gea provides a way for students, lectures, and ...