Kejadian hipotensi pada anestesi spinal untuk seksio sesarea sendiri mencapai 30%, yang umumnya terjadi pada saat awal induksi: sekitar 80% pasien. Hipotensi pada spinal anestesi disebabkan oleh mekanisme patofisiologis, yang paling signifikan terjadi pada saat kehamilan yaitu sensitivitas serabut saraf meningkat hal tersebut mengakibatkan onset simpatolisis menjadi cepat (Tatang Bisri, Wahjoeningsih, and Suwondo 2013). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan Hipotensi Intraoperatif dengan Kejadian PONV Pasca Spinal Anestesi Pada Pasien Seksio Sesarea di RSUD Subang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan observasional analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian adalah 38 responden . Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan accidental sampling, Pada penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Pada data primer diperoleh dari observasi respon mual muntah pasca operasi. Dan pada data sekunder diperoleh dari kartu anestesi seperti tekanan darah prainduksi dan tekanan darah selama durante oprasi untuk melihat hipotensi pada responden. dimana uji yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian dari analisis data didapatkan 23 (60,5%) responden mengalami hipotensi intraoperatif dan 20 (52,4%) responden mengalami kejadian PONV. 18 (52,4%) responden mengalami hipotensi intraoperatif dengan PONV. Berdasarkan dari hasil penelitian ditemukan adanya hubungan antara hipotensi intraoperatif dengan kejadian PONV pada pasien seksio sesarea dengan spinal anestesi. Sebelum dilakukannya spinal anestesi, untuk menghindari terjadinya hipotensi intraoperatif berikan terapi cairan terlebih dahulu seperti loading ataupun coloading cairan.
Copyrights © 2025