Artikel hasil penelitian kepustakaan ini ingin memahami secara analitis, kritis, koheren, dan sistematis khas filsafati tentang batas moral pasar. Diskursus filsafat ekonomi kontemporer menunjukkan bahwa praktik ekonomi pada umumnya dan ekspansi pasar pada khususnya tak bisa dipisahkan dari nilai-nilai moral. Tidak hanya bahwa keutamaan-keutamaan moral seperti keadilan, kesejahteraan, dan kebaikan bersama dipenuhi berkat kerja pasar yang kompetitif, efisien, dan inovatif melainkan juga bahwa moralitas merupakan dasar bagi ekonomi dan pasar. Adam Smith menyebutkan bahwa dasar ontologis ekonomi dan ekspansi pasar ada pada moral sense yakni simpati. Jaime Palomera dan Vetta menegaskan bahwa praktik ekonomi terikat dengan nilai. Dengan menggunakan metode content analysis, artikel hasil penelitian kepustakaan ini menunjukkan bahwa praktik ekonomi dan pasar tertanam dalam relasi sosial (Sandel). Pasar tidak dapat sepenuhnya disalahkan karena ketidakadilan, kemiskinan, kemelaratan, eksploitasi, dan sebagainya karena regulasi dan praktik sosial lain di luar ekonomi dan pasar ikut menentukan kondisi sosial tersebut. Pasar tetanam dalam relasi sosial. Maka perlu memetakan argumen pro dan kontra tentang pasar (Sahin). Pemetaan tersebut memperlihatkan bahwa anggapan kaum moralis pasar bahwa pasar secara moral perlu dibatasi karena dampak buruk yang ditimbulkannya tidak sepenuhnya dapat diterima. Sebaliknya kaum liberal yang menekankan kebebasan individual, otonomi, dan pilihan personal sebagai nilai utama pasar juga perlu diperhitungkan. Maka pandangan Anderson dan Radin bahwa bahwa ada “barang-barang” yang dapat dipasarkan dan ada yang tidak dapat dipasarkan, dapat diterima. Kritik Satz tentang ciri pasar yang deterministik, malinformasi, ketidaksetaraan dan subordinatif tetap menjadi catatan tersendiri. Cara terbaik untuk menentukan batas moral pasar adalah memahami bahwa ada nilai-nilai tertentu yang dihidupi oleh bidang kehidupan tertentu dan ada nilai-nilai tertentu yang dihidupi secara kuat oleh bidang kehidupan lain. Pasar menghidupi nilai efisiensi, kebebasan, dan status. Sementara distribusi dan alokasi sumber daya mengutamakan nilai seperti kesetaraan dan kebutuhan.
Copyrights © 2024