Statistika elementer merupakan mata kuliah dasar yang sangat penting sebagai pra syarat untuk mengambil mata kuliah lanjutan berikutnya. Mata kuliah ini bertujuan untuk membekali siswa agar memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan sistematis serta mampu menghasilkan mahasiswa yang mampu melaksanakan penelitian. Disamping itu juga sebagai arena untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, dan pengembangan aktivitas. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dan juga pengalaman peneliti selama mengajar statistika elementer, terlihat aktivitas belajar mahasiswa masih rendah. Hal ini berakibat pada hasil belajar mahasiswa yang rendah. Melihat kondisi tersebut, maka peneliti ingin mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi mahasiswa pada matakuliah statistika elementer, dan mencoba melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran supaya dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah model pembelajaran cooperative learning dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah statistika elementer? “ Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah statistika elementer dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah Statistika Elementer dan dilakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran secara terus menerus selama penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa kelas A pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah Statistika Elementer semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 41 orang. Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan melakukan tes untuk melihat pemahaman mahasiswa mengenai materi yang telah dipelajari. Hasil penelitian menunjukkan persentase mahasiswa yang memperoleh nilai ≥ B meningkat dari 51% pada siklus I menjadi 73% pada siklus II. Sehingga indikator keberhasilan ketuntasan yang diharapkan pada penelitian ini yaitu minimal 70% sudah tercapai. Maka peneliti hanya melakukan penelitian sampai siklus ke II
Copyrights © 2015