Perang Korea yang terjadi di Semenanjung Korea dari 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953, membawa implikasi mendasar bagi dinamika kekuatan global Pemisahan Korea menjadi dua negara Perubahan status quo di Semenanjung Korea menjadi arena persaingan ideologi dan pengaruh antara Amerika Serikat dan Blok Komunis. Penelitian ini menggunakan metode study literatur untuk menganalisis latar belakang konflik Korea, peran Uni Soviet dan Cina mendukung Korea Utara, serta dukungan AS untuk Korea Selatan, dan peran jepang dalam perebutan pengaruh di Korea, yang semula hanya bersifat ekonomi dan kepentingan regional, meningkat seiring persaingan ideologi Perang Dingin. Dalam penelitian ini penulis membahas intervensi kekuatan-kekuatan global terkait perpecahan Korea serta motivasi dominasi awalnya bersifat ekonomi dunia kapitalis yang kemudian berkembang menjadi dominasi politik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dominasi politik telah menggantikan dominasi ekonomi sebagai kepentingan utama kekuatan global di Korea. Hal ini dibuktikan dengan dukungan militer dan ekonomi yang terus-menerus dari kelompok komunis bagi Korea Utara dan blok Barat bagi Korea Selatan hingga kini, meski tidak ada lagi kepentingan ekonomi yang signifikan. Ideologi persingan tetap menjadi faktor pendorong interaksi kekuatan global dalam kasus Korea.
Copyrights © 2024