Artikel ini membahas sejarah pengumpulan Al-Qur’an sejak masa Nabi Muhammad SAW, era Khulafa’ al-Rasyidin, hingga periode sesudahnya. Pada masa Nabi, Al-Qur’an diwahyukan secara bertahap dan dihafal serta dicatat oleh para sahabat. Setelah wafatnya Nabi, kekhawatiran akan hilangnya sebagian ayat Al-Qur’an akibat gugurnya para penghafal mendorong Khalifah Abu Bakar untuk memerintahkan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an. Proses ini dilanjutkan oleh Khalifah Utsman bin Affan, yang menyusun dan menggandakan mushaf Al-Qur’an untuk menghindari perbedaan bacaan di berbagai wilayah Islam. Artikel ini juga menelusuri upaya-upaya pengumpulan dan penyusunan Al-Qur’an di masa-masa berikutnya, termasuk pengembangan ilmu tajwid dan qira’at. Kajian ini menyorot pentingnya pemeliharaan dan penyebaran Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam yang otentik dan tidak mengalami perubahan sejak pertama kali diwahyukan
Copyrights © 2024