Penelitian ini membahas tentang eksistensi manusia dan evolusi dari perspektif agama Islam dan sains. Dalam Islam, manusia dianggap sebagai makhluk yang diciptakan Allah dengan tujuan untuk menjadi khalifah (penguasa) di muka bumi. Manusia memiliki potensi yang diberikan Allah dan memiliki tugas dan tujuan yang jelas dalam proses penciptaannya. Dalam perspektif sains, evolusi manusia dipahami sebagai proses yang berlangsung selama jutaan tahun, dimulai dari Homo Neandertal hingga Homo sapiens. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa teori evolusi tidak bertentangan dengan ajaran Islam, karena Allah menciptakan manusia dengan potensi yang diberikan dan memiliki tujuan yang jelas. Dalam analisis ini, penelitian membandingkan konsep manusia dalam Islam dan sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep manusia dalam Islam dan sains memiliki beberapa persamaan, seperti potensi yang diberikan Allah dan tujuan yang jelas dalam proses penciptaannya. Namun, perbedaan juga terlihat, seperti fokus pada aspek spiritual dalam Islam dan fokus pada aspek biologis dalam sains. Dalam sintesis, penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi manusia dan evolusi dapat dipahami dari perspektif agama Islam dan sains. Kedua perspektif memiliki kontribusi yang signifikan dalam memahami manusia dan proses penciptaannya. Oleh karena itu, penelitian ini berharap dapat memberikan kontribusi pada diskusi lebih lanjut tentang hubungan antara agama dan sains dalam memahami eksistensi manusia.
Copyrights © 2024