Dentino: Jurnal Kedokteran Gigi
Vol 1, No 1 (2016)

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI PENDEK (STUNTING) DENGAN TINGKAT KARIES GIGI Tinjauan pada Siswa-siswi Taman Kanak-kanak di Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Tahun 2014

Rahman, Taupiek (Unknown)
Adhani, Rosihan (Unknown)
Triawanti, Triawanti (Unknown)



Article Info

Publish Date
13 May 2016

Abstract

ABSTRACT Background: Stunting or stunted nutritional status is a form of malnutrition according to WHO 2005 reference of standard deviation. Stunting can be assessed by measuring the value of height to age, characterized by stunted height growth. Caries is a tooth disease which starts with initial demineralization process. Stunting can increase the risk of caries because it also impairs functions of saliva as buffer, cleanser, anti-solvent, and oral anti bacterial substance. Purpose: This study in kindergarten children at Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar aimed to assess the relationship between stunted nutritional status (stunting) and number of caries. Methods: This study used an analytic observational with cross sectional approach. Samples were chosen using purposive sampling, amounted to 60 children and divided into two groups (30 children per group) of stunted nutritional status group and normal nutritional status group as comparison. Results: Caries index observation resulted in the value of 8,23 for stunted nutritional status group, which is higher than normal nutritional status group’s 3,3. Chi-square statistic analysis with confidence interval of 95% presented p value = 0,000 (p < 0,05) and indicated that there was a significant difference of caries index between stunted nutritional status group and normal nutritional status group. Conclusion: It can be concluded that there was a significant relation between stunted nutritional status (stunting) and number of caries in kindergarten children at Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Keywords: stunting, caries, salivaABSTRAK Latar Belakang: Stunting atau status gizi pendek adalah salah satu bentuk gizi kurang yang diukur berdasarkan standar deviasi referensi WHO tahun 2005. Stunting dapat dikukur dengan indikator pengukuran tinggi badan terhadap umur TB/U yang ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan yang terhambat. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang diawali proses demineralisasi. Stunting dapat meningkatkan resiko terjadinya karies karena berkurangnya fungsi saliva sebagai sebagai buffer, pembersih, anti pelarut, dan antibakteri rongga mulut. Tujuan: Penelitian pada siswa-siswi taman kanak-kanak di Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi pendek (stunting) dengan tingkat karies gigi. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan (cross-sectional). Sampel dipilih secara Porposive Sampling sebanyak 60 orang, masing-masing 30 orang pada kelompok gizi stunting dan gizi normal sebagai pembanding. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian indeks karies pada kelompok anak gizi stunting 8,23, lebih tinggi daripada kelompok anak gizi normal 3,3. Analisis uji statistik Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) yaitu terdapat perbedaan bermakna antara indeks karies gigi pada anak dengan status gizi stunting dengan anak status gizi normal. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi pendek (stunting) dengan tingkat karies gigi pada siswa-siswi taman kanak-kanak di Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Kata-kata kunci: stunting, karies gigi, saliva

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

dentino

Publisher

Subject

Dentistry

Description

Dentino [P-ISSN 2337-5310 | E-ISSN 2527-4937] is the journal contains research articles and review of the literature on dentistry which is managed by the Faculty of Dentistry, Lambung Mangkurat University. Dentino published twice a year, every March and ...