<![CDATA[Kafe Shalpak di Distrik Kamal Kota Bangkalan menjadi lokasi penyelidikan masalah komersial ini. Yang telah beroperasi kurang lebih satu tahun tanpa pernah menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Usaha Mikro Kecil menengah (SAK EMKM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tantangan penyusunan laporan keuangan SAK EMKM dan untuk mengidentifikasi tantangan tersebut bagi pemilik perusahaan. Peneliti menggunakan metodologi kualitatif berdasarkan Metode Studi Kasus dalam penelitian ini. Wawancara dengan pemilik dan manajer perusahaan memberikan data utama yang digunakan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Cafe Shalpak belum mulai menyiapkan laporan keuangan. Hal ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk kurangnya keakraban pemilik dengan proses tersebut, keengganan mereka untuk berpartisipasi dalam acara pendidikan tentang penyusunan laporan keuangan, atau fokus mereka pada laba operasional. Oleh karena itu, temuan penelitian ini menyoroti perlunya kampanye penjangkauan dan edukasi yang lebih luas yang menargetkan pemilik perusahaan mengenai pentingnya SAK EMKM dalam pembuatan laporan keuangan. Cafe Shalpak diharapkan memiliki keahlian yang diperlukan untuk menghasilkan dan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang relevan. Ini akan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan bisnis.]]>
Copyrights © 2024
