Mahasiswa yang merupakan bagian dari kelompok usia muda (youth). Usia ini merupakan usia yang rentan mengalami permasalahan kesehatan jiwa karena berada pada masa transisi dari remaja menuju dewasa dengan tekanan dan tantangan baru dalam kehidupan sehari-hari. Stres akademik, kekhawatiran akan kondisi ekonomi, hubungan dengan orang lain, meninggalkan keluarga untuk pertama kali akan menyebabkan tingkat stress yang tinggi yang dapat mengakibatkan terjadinya masalah kesehatan mental. Namun, mahasiswa kerapkali enggan dalam mencari pertolongan atas permasalahan kesehatan mental mereka, karena merasa malu atau takut dianggap aneh jika mengalami masalah kesehatan mental. Dorongan dari orang lain merupakan salah satu factor penting dalam pencarian pertolongan, salah satu bentuknya adalah dukungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dukungan sosial dalam pencarian pertolongan kesehatan mental. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional, dengan sampel penelitian sebanyak 412 orang mahasiswa. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada korelasi antara dukungan sosial terhadap pencarian pertolongan kesehatan mental dengan nilai p value (0,000). Mahasiswa perlu melibatkan sumber-sumber dukungan sosial yang ada disekitarnya untuk dapat meningkatkan kesehatan mental dan membantu dalam upaya pencarian pertolongan kesehatan mental.
Copyrights © 2025