Penerjemahan mesin otomatis dalam penerjemahan dan komunikasi lintas budaya menimbulkan masalah etika. Penerjemah otomatis kesulitan memahami bahasa dan budaya, sehingga membatasi kualitas terjemahan. Oleh karena itu, pengguna harus memeriksa apakah terjemahan mesin cukup baik untuk percakapan. Penerjemah otomatis dapat menyesatkan dan menyakiti, sehingga etika harus dipertimbangkan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan deskriptif. Penelitian kualitatif menekankan pada observasi mendalam. Penelitian ini menggunakan literatur yang relevan. Penerjemahan mesin otomatis dalam penerjemahan dan komunikasi lintas budaya menimbulkan masalah etika. Penerjemah otomatis kesulitan untuk memahami bahasa dan budaya, sehingga membatasi kualitas terjemahan. Oleh karena itu, pengguna harus memeriksa apakah terjemahan mesin cukup baik untuk percakapan. Penerjemah otomatis dapat menyesatkan dan menyakiti, sehingga etika harus dipertimbangkan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan deskriptif. Penelitian kualitatif menekankan pada observasi mendalam. Penelitian ini menggunakan literatur yang relevan. Teknologi telah meningkatkan efisiensi penerjemahan secara signifikan, namun masih terdapat beberapa kendala. Memahami bagaimana teknologi meningkatkan efisiensi penerjemahan akan membantu kita menggunakan kemajuan ini untuk meningkatkan komunikasi lintas bahasa dalam masyarakat yang saling terhubung.
Copyrights © 2024