JIA (Jurnal Ilmu Agama)
Vol 14 No 2 (2013): Jurnal Ilmu Agama : Mengkaji Doktrin, Pemikiran, dan Fenomena Agama

PERIWAYATAN HADIS BIL MAKNA Implikasi dan Penerapannya sebagai ‘Uji’ Kritik Matan di Era Modern

Hedhri Nadhiran (Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam IAIN Raden Fatah Palembang)



Article Info

Publish Date
15 Apr 2016

Abstract

Salah satu persoalan di bidang hadis yang menjadi topik perdebatan sejak masa shahabat hingga sekarang adalah tentang periwayatan hadis secara makna (al-riwayat bi al-makna). Perdebatan ini muncul terkait dengan kebolehan atau tidaknya periwayatan dengan cara tersebut karena adanya perkataan Nabi yang ‘melarang’ dan ‘membolehkan’, juga adanya kekhawatiran bahwa kebolehan tersebut berpeluang pada  berubahnya makna hadis sebagai konsekuensi dari perubahan teks. Jika hal ini dibiarkan, akan berakibat pada kemungkinan terjadinya distorsi dan perubahan ajaran agama. Hanya saja mayoritas ulama membolehkannya dengan sejumlah persyaratan, sebagai bentuk ‘kemudahan’ dalam periwayatan hadis. Dalam perkembangannya, periwayatan bil makna dapat berupa empat variasi periwayatan, yaitu al-ikhtishar dan al-taqthi’, al-taqdim wa al-ta’khir, al-ziyadah dan al-nuqshan, dan al-Ibdal. Adanya variasi pada matan inilah yang kemudian mendorong para pengkaji hadis di era modern, menjadikan persoalan periwayatan bil makna sebagai langkah untuk mengkritisi kembali hadis-hadis Nabi.

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

JIA

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Jurnal Ilmu Agama merupakan jurnal yang mengkaji tentang doktrin, pemikiran dan fenomena ...