Relasi komunitas Islam global dan komunitas Barat (dalam skala tertentu dapat disebut komunitas Kristen) mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Peristiwa 11 September 2001, ketika sejumlah pembajak pesawat beragama Islam yang menabrakkan pesawat ke gedung WTC New York, Pentagon dan upaya ke Cow Gedung Putih yang gagal, telah mengubah relasi tersebut. Komunitas Islam, tanpa peduli dia bersalah atau tidak, sering dicurigai dan dianggap sebagai pendukung terorisme, pengajar dan penganjur praktek kekerasan yang dibalut dengan fanatisme agama. Dengan menyadari latar belakangnya sebagai salah satu anggota komunitas 0192 Muslim yang minoritas di Eropa, penulis mengangkat kasus-kasus konkrit yang Erkan dihadapinya di Inggris dan mendorong upaya perubahan. Pertama-tama yang dianjurkan ialah mendorong adanya gerakan kesamaan atau kesetaraan (equal- ity). Kesetaraan ini terjadi kalau masing-masing pihak menyadari hak dan sw kewajiban masing-masing. Komunitas Muslim yang menjadi minoritas di Eropa harus belajar mengintegrasikan diri dengan komuntias lokal, sementara komunitas lokal diharapkan untuk mendukung dan menerima keunikan kaum minoritas ini. Kesadaran-kesadaran yang terus menerus dipupuk akan mendorong peningkatan kesamaan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama meruntuhkan diskiriminasi atas dasar agama, memerlakukan semua agama secara merata dan menerima komunitas agama-agama sebagai bagian yang syah dari komunitas lokal. Ketika orang sudah saling menerima satu sama lain, keharmonisan dalam hidup bersama bukan lagi sebuah ilusi.
Copyrights © 2007