Panas bumi menjadi salah satu sumber daya energi terbarukan yang mempunyai potensi yang melimpah di Indonesia dan dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik bagi masyarakat. Pengembangan proyek pembangkit listrik dapat dilaksanakan jika proyek tersebut bisa memberi keuntungan dari sisi ekonominya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai kelayakan dari suatu proyek pengembangan PLTP kapasitas 2X20 MW lapangan ‘GT’. Serta untuk mengetahui parameter-parameter yang berpengaruh terhadap indikator keekonomian seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Pay Out Time (POT). Metodologi: Perhitungan kelayakan keekonomian ini menggunakan metode discounted cash flow. Dalam analisis kelayakan keekonomian proyek pengembangan PLTP diperlukan parameter perhitungan investasi, produksi dan revenue, depresiasi serta OPEX untuk menghitung proyeksi cash flow nya, dengan tarif listrik yang diatur berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2022. Hasil: Dari hasil penelitian diperoleh nilai indikator keekonomian NPV sebesar USD -31.336.000 dan nilai IRR sebesar 7,11%. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa proyek ini tidak ekonomis dan tidak layak untuk dikembangkan, sehingga dilakukan peminjaman dana dengan NPV menjadi sebesar USD 528.000, IRR sebesar 10,46% dengan POT selama 28 tahun. Kesimpulan: Analisis sensitivitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa parameter tarif, power generation (EPCC), drilling cost dan OPEX memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proyek pengembangan PLTP lapangan ‘GT’.
Copyrights © 2024